Dalam laporan Colliers Indonesia yang memiliki judul Kondisi Properti Q4 2022 dan Proyeksi 2023, di situ disebutkan bahwa pada tahun 2022 pembeli lebih memilih unit apartemen di Jakarta yang sudah berdiri dan siap huni alias ready stock ketimbang yang masih dalam proses konstruksi (indent).
Permintaan apartemen strata memang masih berada di bawah tekanan, tercatat 1.389 unit. Hal tersebut merupakan dampak dari ekonomi makro yang lesu dan sedikitnya proyek baru yang dirilis.
Di mana tercatat ada 1.484 unit selesai pada tahun 2022. Sementara mayoritas proyek yang mengalami penundaan diperkirakan bakal rampung pada tahun 2023.
Meski begitu, penjualan pada tahun 2022 sedikit lebih baik ketimbang tahun 2021, hal tersebut tampak dari lebih banyaknya unit yang terjual. Tingkat penyerapan atau Take-up rate unit apartemen eksisting pun meningkat, di mana pada tahun 2021 tercatat sebesar 94,3% sedangkan tahun 2022 tercatat sebesar 94,6%.
Sementara take-up rate untuk unit apartemen yang masih dalam proses konstruksi pada tahun 2022 sebesar 55,3%. Lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar 57,3%.
Kemudian soal harga, masih cenderung stagnan lantaran adanya persaingan yang cukup ketat dari unit sekunder. Sehingga pada tahun 2023 diprediksi belum akan terjadi peningkatan harga yang signifikan, semata untuk menarik minat calon pembeli.
Selanjutnya beralih ke apartemen servis di Jakarta, area CBD mendominasi suplai hingga tahun 2025 nanti. Untuk tingkat huniannya, pada tahun 2022 sudah mengalami peningkatan ketimbang tahun 2021 lantaran kondisi pasar sudah kembali normal.
Untuk tingkat hunian apartemen servis pada kuartal terakhir tahun 2022 sebesar 61,2 %. Sedangkan kuartal terakhir pada tahun 2021 tercatat 61,%. Sementara untuk harga sewa apartemen servis juga cenderung stagnan dan diprediksi tak akan mengalami peningkatan di tahun 2023.
Disadur dari kompas.com