Pak Bas Berharap Bank BTN Bisa Turut Mengawasi Kualitas Rumah Subsidi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono atau yang kerap disapa Pak Bas, berharap Bank BTN juga bisa ikut ngawasin kualitas rumah subsidi.

Hal ini disampaikan sama Iwan Suprijanto, Dirjen Perumahan di acara KPR Massal Bank BTN dan pembukaan Hari Perumahan Nasional 2023 di Tangerang hari Selasa (8/8/2023) lalu.

“Saya berharap Bank BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas rumah subsidi, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan,” terangnya.

Menurutnya, BTN, yang notabene bank BUMN, punya peran gede banget di dalam kesuksesan Program Satu Juta Rumah (PSR) dengan ngasih KPR yang bersubsidi atau enggak.

Menteri Basuki juga mengapresiasi inisiatif dari Bank BTN yang bikin acara Akad Massal Serentak KPR, buat ngerayain Hari Perumahan Nasional (Hapernas) tiap tanggal 25 Agustus.

Dia bilang, peringatan Hapernas tiap tahun jadi momen buat inget lagi pesan dari Bapak Perumahan Nasional, Mohammad Hatta, waktu Kongres Perumahan Rakyat Sehat tahun 1950.

“Bung Hatta menyampaikan bahwa cita-cita perumahan rakyat dapat dicapai apabila kita bersungguh-sungguh mau dan berusaha dengan penuh kepercayaan, semua pasti bisa,” katanya. 

Kali ini event Hapernas 2023 ini mengangkat tema “Melanjutkan Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak, Berkelanjutan dan Terjangkau Untuk Semua.

Nih, temanya diangkat supaya para pemain dan pihak yang terlibat dalam bikin rumah yang oke buat rakyat Indo bisa kerja sama lebih giat lagi. Kerja sama juga penting banget buat bantu pemerintah atasi kemiskinan berat, terutama soal rumah yang mesti layak dan terjangkau.

Jadi, di RPJMN 2020-2024, Pemerintah punya target naikin akses ke rumah yang bagus dari 56 persen jadi 70 persen sampe tahun 2024.

“Tantangan besar yang kita hadapi bersama dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia adalah angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang mencapai 12,71 juta unit. Sedangkan pertumbuhan keluarga baru mencapai 700.000-800.000 unit per tahun,” tambah Pak Bas.

Disadur dari kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *