Lantai rumah yang menggelembung atau terangkat pasti bikin kaget pemilik rumah. Pasang keramik, kan, harapannya interior rumah bakal oke-oke aja selama ditinggali. Tapi, sering kejadian permukaan lantai keramik jadi nggak rata, bikin resah dan banyak pertanyaan. Sebenarnya, apa sih penyebab lantai rumah bisa menggelembung dan gimana cara ngatasinnya?
Penyebab lantai rumah menggelembung
Dalam ilmu bangunan, kejadian lantai keramik yang menggelembung itu disebut popping. Sekjen Ikatan Arsitek Indonesia periode 2018-2021, Ariko Andikabina, bilang kalau popping itu kondisi di mana lantai menggelembung karena ada udara yang kejebak di bawah ubin. Terangkatnya keramik biasanya disebabkan oleh pemuaian pada keramik yang udah terpasang.
“Volume yang bertambah ini akan mendorong keramik terlepas dari adukan semennya,” ujar Ariko, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).
Besarnya tekanan ini bikin keramik terangkat dan mengeluarkan suara keras kayak ledakan. Popping ini disebabkan oleh pemasangan keramik atau lantai yang terburu-buru.
“Ketika adukan belum kering, masih dalam proses evaporasi kemudian nat (semen pengisi celah antar keramik) sudah ditutup semen,” lanjut dia.
Jadi gini, kalau celah antar keramik belum kering sempurna dan ada uap air yang kejebak di bawah keramik, bisa terjadi popping atau keramik menggelembung dan bahkan meledak tiba-tiba.
Beda popping di lantai atas sama lantai dasar
Popping nggak cuma terjadi di lantai bawah atau dasar aja, tapi juga bisa di lantai atas. Menurut dia, ada beda penyebab popping antara lantai dasar sama lantai atas. Popping di lantai atas biasanya karena ada rembesan air yang bikin lapisan tanah di bawah keramik jadi lembab.
Bisa juga karena nggak ada lapisan lantai kerja, jadi air rembes dari bawah. Prinsipnya sih sama, karena ada uap air yang terperangkap.
“Untuk lantai dasar penyebabnya tadi salah satunya terlalu tergesa menutup celah antar keramik sebelum kering sempurna,” katanya.
Apakah berat keramik sebabkan lantai menggelembung?
Di sisi lain, Ariko juga bilang kalo berat keramik gak terlalu jadi masalah soal popping.
“Walau memang makin tipis/ringan keramik makin mudah terdorong sama uap air, kalau makin besar/berat tentu perlu uap air yang cukup untuk ngangkat keramik atau mencari celah berikutnya untuk melepaskan uap air,” terangnya.
Yang jadi persoalan pertama, Ariko ngejelasin, adalah uap air yang harus dikelola lebih dulu. Kalo lantai keramik di rumah sudah mengalami popping, maka solusi satu-satunya memang harus dibongkar ulang.
“Iya, bongkar dulu, lalu pasang lagi,” lanjut Ariko.
Cara ngatasi lantai rumah yang menggelembung
Dilansir dari Kompas.com, popping bisa dicegah dengan cara-cara berikut:
1. Beri Jarak
Pasang keramik lantai dari bagian tengah ke tepi yang berbatasan dengan dinding. Beri jarak antara lantai dan dinding sekitar 2 mm buat ruang muai-susut keramik. Ruang ini penting biar pas keramik memuai, volumenya masih bisa ditampung dan lantai nggak akan terangkat.
2. Pasang Bantalan Karet atau Busa
Celah antara keramik dan dinding bisa dipasangi bantalan karet atau busa biar tampilan lantai lebih rapi. Karet atau busa ini bisa menampung perbesaran volume yang dihasilkan saat keramik memuai.
3. Kualitas Adukan
Gunakan adukan yang berkualitas bagus. Campuran semen dan pasir yang nggak rata bikin daya rekat adukan ke keramik berkurang. Sebaliknya, dengan kualitas adukan yang baik, pas terjadi pemuaian sedikit, adukan bisa menahan biar keramik nggak terangkat. Pilih produk khusus buat adukan keramik karena campurannya lebih konsisten dan mengandung bahan aditif yang ningkatin daya rekat.
Disadur dari kompas.com