Harga lahan di kawasan Cikarang melambung hingga menyentuh angka 30%. Hal ini didorong oleh masifnya pembangunan infrastruktur konektivitas di koridor Timur Jakarta.
Monica Koesnovagril selaku Head of Advisory Services menyampaikan, faktor lokasi yang diserta dengan kemudahan aksesibilitas memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan minat dan nilai di suatu kawasan.
“Berdasarkan survei, harga lahan di sekitar Cikarang setahun sebelum tol beroperasi naik 15 persen-20 persen. Kemudian setelah tol beroperasi, naik sekitar 20 persen-30 persen,” ucap Monica kepada Bisnis, (23/2/2023).
Koridor timur Jakarta memang tampak makin menggoda dengan menjamurnya infrastruktur jalan, seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated atau Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ), Tol Becakayu, Tol Sunter-Pulo Gebang, Tol Cikampek Selatan/Tol Cikampel II, Tol Jakarta Outer Ring Road/JORR 2.
Tak hanya itu, kawasan tersebut juga tersedia kereta api double-double track (Manggarai-Cikarang), Pelabuhan Patimban, Bandar Udara Kertajati.
Selain itu, sejumlah proyek baru juga akan bermunculan di kawasan tersebut, seperti Light Rapid Transit (LRT) Cawang-Bekasi-Cikarang, Kereta Cepat Jakarta – Bandung, hingga rencana pembangunan MRT Cikarang-Balaraja.
Menurut Monica, harga lahan industri di wilayah Cikarang dan Bekasi lebih tinggi ketimbang harga lahan industri di Tangerang, Karawang dan Serang yang sudah dikenal sebagai sentra industri di Greater Jakarta.
Produktivitas penyerapan lahan di Cikarang pun juga turut mendorong hal tersebut sehingga didominasi oleh kawasan industri dan dikenal paling berkembang dan maju di Greater Jakarta, bahkan di Indonesia.
“Harga lahan industri di Cikarang termasuk yang tertinggi. Akan tetapi harga lahan hunian lebih rendah dibandingkan harga lahan hunian di township di daerah Tangerang,” terangnya.
Menurut data Colliers Indonesia, lahan industri di Cikarang naik hingga 11,2% di sepanjang 2022. Greenland International Industrial Center (GIIC) mempunyai penjualan tanah terbanyak sebesar 60 hektare.
“Ini membantu total penjualan lahan industri di Jabodetabek area, menyumbang 28 persen dari total penjualan 212,74 hektar pada tahun 2022,” ungkapnya.
Monica menerangkan bahwa konstruksi jalan tol mendorong permintaan akan lahan industri dan hunian, serta ruang komersial sebagai pendukung kegiatan industri.
Sementara itu, konstruksi transportasi publik seperti MRT akan lebih berpengaruh terhadap permintaan hunian yang akan diikuti oleh permintaan ruang komersial.
Lebih lanjut, Monica menyebut, umumnya kenaikan harga lahan akan terjadi secara bertahap, bahkan bisa di mulai sebelum progres pekerjaan diumumkan. Sebab, rencana pekerjaan proyek infrastuktur sudah tercatat dalam rencana tata ruang wilayah.
“Sehingga masyarakat umum sudah mengetahui rencana ini sebelumnya dan bersiap-siap untuk pembelian lahan atau property, sehingga mendongkrak naik harga properti,” katanya.
Disadur dari bisnis.com