Beli Properti

Pasca meredanya pandemi, arus kedatangan warga asing ke tanah air makin lancar. Hal ini turut mendongkrak tingkat hunian properti residensial, seperti apartemen sewa dan rumah tapak

Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia menyebutkan, tingkat hunian apartemen sewa di Jakarta mengalami pertumbuhan sebesar 2,19% pada semester II/2022 menjadi 60,9%. 

“Kedatangan warga negara asing (WNA) dari Jepang, India, Korea untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesia berdampak positif terhadap perbaikan performa subsektor apartemen sewa pada semester kedua tahun 2022,” ungkap Syarifah, Minggu (26/2/2023). 

Selain itu, tren staycation yang terus berlangsung hingga akhir 2022 juga turut menopang peningkatan hunian apartemen sewa untuk keterisian ruang apartemen sewa dalam jangka pendek.

Menurut laporan Jakarta Property Highlight 2H 2022 yang diterbitkan Knight Frank, rata-rata harga sewa apartemen juga mengalami peningkatan sebesar 0,99% year-on-year (yoy). Sedangkan kenaikan pada semester sebelumnya hanya sebesar 4% saja. 

“Satu proyek melakukan relaunch di awal semester kedua tahun 2022 sehingga total pasokan apartemen sewa sebanyak 9.395 unit,” terangnya

Sementara itu, ada suplai tambahan dari proyek relaunch yang masuk ke pasar di semester II/2022. Dengan begitu, per semester II/2022 jumlah pasokan apartemen sewa naik menjadi 9.395 unit. Jika dilihat hingga 2028 nanti, masih akan ada sebanyak 1.876 unit baru masuk ke pasar.

Dari total pasokan unit saat ini, sebanyak 61,34% merupakan apartemen servis dan sebanyak 59,78% merupakan apartemen non-servis. Adapun, rata-rata harga sewa dua tipe apartemen tersebut meningkat masing-masing 6,8% dan 5%. 

“Selain itu, tidak bisa dihindarkan, sekitar separuh dari total apartemen baru yang seharusnya terjadwal masuk di akhir 2022 tertunda ke tahun 2023,” katanya. 

Di 2023, Knight Frank memprediksi bakalan ada 1.288 unit apartemen sewa yang akan rampung. Lebih lanjut, dia mencatat 29% proyek apartemen servis akan mendongkrak harga sewa. 

Sementara itu, semua proyek apartemen non-servis di area non-CBD Jakarta tetap menahan harga. Hal tersebut didorong adanya tren relaunch dan repurposing yang turut mewarnai dinamika apartemen sewa Jakarta. 

Sedangkan untuk sektor rumah tapak, seiring dengan dibukanya akses kunjungan bagi wisatawan asing maupun domestik, harga rumah di wilayah Bali pun mengalami pertumbuhan positif. 

Timothy Eugene Alamsyah, VP of Finance Strategy & IR Role 99 Group menyebutkan, ada 2 wilayah most wanted untuk hunian, yakni Badung dan Denpasar dengan peningkatan sebesar 0,9 dan 1,5 yoy. 

Secara month-on-month, Badung mengalami pertumbuhan proporsi inquiries terbesar, yakni 1,4 persen, diikuti oleh Denpasar dengan pertumbuhan sebesar 0,3 persen. 

“Kedua wilayah di Bali ini semakin diminati konsumen sejak akhir tahun 2022. Tren positif tersebut terjadi seiring posisi Bali sebagai wilayah destinasi wisata nasional dan global terkemuka,” ujar Timothy.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply