Langkah pemerintah Singapura yang menaikkan additional buyer’s stamp duty (ABSD) atau bea meterai sebesar 60% atas pembelian properti oleh warga asing bisa menjadi sebuah stimulus bagi pasar properti di Indonesia. 

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyebutkan, penggandaan pajak pembelian properti di Singapura dinilai menjadi kesempatan bagi pengembang properti RI untuk menarik minat pembeli properti asing. 

“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya mengingat stamp duty di Singapura lagi naik 60 persen, ini bisa kita manfaatkan untuk tarik foreigner buyer ke Indonesia untuk bisa membantu perekonomian,” ungkap Marine di Jakarta, Selasa (16/5/2023). 

Kebijakan pemerintah Singapura tersebut merupakan upaya untuk mendinginkan pasar properti residensial yang harganya semakin melambung, sekaligus menjaga kemampuan penduduk lokal untuk mengakses hunian. 

Untuk membeli properti, WNA di tanah air masih terhambat oleh sejumlah regulasi. Tetapi, dengan disahkannya UU Cipta Kerja tahun ini ditargetkan WNA makin dimudahkan untuk membeli properti.

Salah satu di antara banyaknya ketentuan yang ditetapkan dalam Omnibus Law 2023 ialah pedoman yang longgar untuk meng-hire tenaga kerja asing dan perpajakan WNA yang mendapatkan penghasilan di luar negeri, yang bisa menjadi stimulus untuk kepemilikan properti.

Selain kepemilikan properti, regulasi tersebut juga diharapkan mampu membantu pemulihan sektor pariwisata serta mengerek jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia.

Dilansir dari Property Report by PropertyGuru, saat ini pun Indonesia terus menerima masuknya investasi asing, dengan sejumlah perusahaan multinasional yang baru-baru ini mulai gencar dalam mendirikan pabrik-pabrik manufaktur dan industri di tanah air. 

Berdasarkan laporan Pasar Properti Rumah.com Q2 2023, semua indikator memperlihatkan pemulihan dari musiman akhir tahun sepanjang kuartal pertama tahun 2023.

Permintaan apartemen juga meningkat 15% dari kuartal ke kuartal lebih baik ketimbang minat permintaan untuk perumahan, di tengah pertumbuhan harga yang stagnan ketimbang dengan wilayah Jabodetabek lainnya.

Sedangkan merujuk data dari Indonesia Property Market Report Q1 2023 yang diterbitkan Rumah.com, terjadi peningkatan pencarian properti residensial dengan harga di atas Rp1 miliar, menunjukkan daya beli konsumen di Indonesia masih terjaga. 

Rumah.com mencatat Indeks harga dan pasokan properti residensial naik tahunan moderat masing-masing sebesar 5,8% dan 6,8%, pada kuartal IV-2022.

“Indonesia memasuki dunia pascapandemi dengan tingkat dengan tingkat kepercayaan akan kestabilan yang tinggi. Indonesia terbukti tangguh menghadapi turbulensi di tahun 2022. Kita memiliki semangat muda yang optimis diiringi dengan reformasi hukum dan kelembagaan sepanjang era Joko Widodo yang dinilai baik,” ungkapnya. 

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply