Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lagi ngebahas peluang kerja sama sama Jepang soal urusan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Jadi, kemaren Rabu (6/9/2023), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketemu sama sejumlah delegasi Jepang yang dipimpin oleh Mori Masafumi, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang.
Basuki bilang, ada beberapa proyek bagus yang bisa dijalanin bareng Indonesia-Jepang nih. Yang pertama, pembangunan Bendungan Batu Lepek buat nge-support Bendungan Sepaku Semoi soal penyediaan air baku di IKN.
Sekarang, Kementerian PUPR udah bikin Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 2.000 liter/detik, tapi dari perkiraan, cuma cukup sampe tahun 2030 sesuai rencana pengembangan IKN.
“Kementerian PUPR telah merencanakan bendungan lebih besar di IKN yakni Batu lepek berkapasitas 8000 liter/detik,” kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Potensi kerja sama infrastruktur antara 2 negara yang pernah berseteru di IKN lainnya adalah soal pembangunan kereta api dari Balikpapan ke IKN.
“Hal ini untuk meningkatkan akses ke IKN selain saat ini sudah dibangun jalan tol yang akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan,” ujarnya.
Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono, juga berharap proyek infrastruktur bidang energi juga bisa dikerjasamakan dengan Jepang.
“Saya ketahui Jepang sudah mempunyai program green energy, saya harap dapat melakukan kerja sama di bidang tersebut,” ungkapnya.
Gak cuman itu, Basuki juga bilang diperlukan investasi di bidang komersil di IKN, seperti properti, hotel, rumah komersil, dan rumah sakit.
“Jika ada investor yang tertarik dan merasa kesulitan bisa langsung bertemu saya. Saya siap membantu dan memastikan kemudahan dalam berinvestasi,” katanya.
Dari pihak Jepang sendiri, Mori Masafumi bilang, saat ini pihaknya sedang melakukan penelitian dalam mendukung pengembangan kawasan IKN.
“Poin-poin yang disampaikan Bapak Menteri PUPR tersebut dapat jadi masukan dalam penelitian yang sedang dilakukan.Setelah ada hasil penelitian dari JICA akan jadi bahan pertimbangan untuk masterplan pengembangan IKN,” pungkasnya.
Disadur dari kompas.com