Kulineran

Cirebon, selain terkenal dengan Nasi Jamblang, juga punya makanan legendaris yang bikin lidah bergoyang, yaitu Empal Gentong. Makanan khas ini nggak cuma populer di Cirebon doang, tapi juga di seluruh Indonesia. Tapi, dari mana sih asal-usul makanan enak ini?

Empal Gentong Cirebon muncul sejak zaman Sunan Gunung Jati, sekitar abad ke-15. Ada Desa Situwinangun di wilayah Cirebon bagian barat, utara Jamblang, yang terkenal dengan penghasilan anjun atau gerabah dari tanah liat, termasuk gentong dan padasan.

Pembuatan Empal Gentong ini melibatkan gentong sebagai alat masaknya. Masyarakat Cirebon dulu pake kayu bakar dari pohon asam untuk memasaknya. Konon, kayu bakar dari pohon asam ini bikin aroma makanannya jadi khas.

Empal Gentong ini berisi daging sapi dan jeroan sapi yang dimasak dengan kuah santan dan bumbu kuning. Konon, makanan ini udah ada sejak abad ke-15 Masehi.

Walaupun belum ada cerita pasti tentang asal-usulnya, Empal Gentong juga digunakan sebagai cara untuk menyebarkan agama Islam oleh Sunan Gunung Jati dulu.

Dulu, Empal Gentong ini lebih sering pake daging kerbau ketimbang sapi. Soalnya, sebagian masyarakat Cirebon masih menganut agama Hindu, dan di agama Hindu, sapi dianggap suci banget.

Empal Gentong Cirebon ini hasil dari perpaduan budaya dari Arab, Jawa, lokal, India, dan China. Setiap budaya itu bikin ciri khasnya Empal Gentong yang kita kenal sekarang.

Dalam masaknya, bumbu-bumbu yang dipake di Empal Gentong juga dipengaruhi oleh budaya China dan Cirebon. Penggunaan jeroan mungkin dipengaruhi sama budaya Tionghoa yang sering pake jeroan dalam hidangan sup.

Disadur dari cirebontimes.com

Leave A Reply