Beli Properti

Nah, kabar baru nih dari Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI). Katanya, penjualan properti bisa naik karena sekarang aturan buat Warga Negara Asing (WNA) punya rumah di Indonesia jadi lebih gampang lewat paspor mereka.

Ini ceritanya, gara-gara Undang-Undang No. 6 Tahun 2023, WNA bisa lebih lancar punya properti di Indonesia. Trus, cara kerjanya diatur juga dalam PP 18/2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah.

Wakil Ketua Umum DPP REI yang urusin hubungan luar negeri, Rusmin Lawin, bilang kalo aturan ini didukung langsung sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat ngebuat WNA makin tertarik beli rumah di sini.

“Dulu kita hitung potensi masuknya minimal bisa Rp200 triliun dengan asumsi 100.000 ekspatriat [pembelian]. Misal dari 100.000 orang itu beli unit dengan batas harga Rp2 miliar minimal,” kata Ruswin kepada wartawan, Kamis (3/8/2023). 

Nih, dia cerita ada tiga tempat di Indonesia yang jadi target buat WNA beli properti, yaitu Batam, Bali, sama Jakarta. Tapi, masalahnya selama ini masih ada hambatan buat jualan. Ada beberapa halangan, salah satunya terkait aturan dari pemerintah daerah yang maksa buat beli properti pake Kartu Izin Tinggal Tetap/Terbatas (KITAS/KITAP).

Tapi, sekarang dengan keluarnya UU Cipta Kerja, aturan ini seharusnya nggak berlaku lagi. Jadi, semoga lebih lancar aja jualan properti buat WNA di sini.

“Padahal, kita kalau buka properti orang asing kita bukan menjual negara, kita menjual potensi ekonomi negara. Bayangkan ada berapa potensi pembukaan lapangan kerja,” ujarnya.

Lebih ke dalam lagi nih, Rusmin jelasin kalo sekarang lagi waktu yang pas buat Indonesia ngegas jual properti buat WNA di sini. Soalnya, negara sekitar kayak Vietnam dan Thailand juga lagi ngebut nih.

Di samping itu, dia juga kasih contoh deh soal pembatasan beli properti buat WNA di negara lain. Singapura misalnya, cuma bolehin 30 persen kepemilikan properti buat WNA. Sementara itu, di Malaysia, dibatasi cuman 5 persen aja.

“Kita paling tidak lebih dari 5 persen,” ujarnya. 

Nah, kayaknya udah pada tahu kan, setelah UU Cipta Kerja keluar, ada kemudahan buat orang asing buat punya rumah di sini. Gampangnya, mereka cuman perlu nambahin dokumen kayak visa, paspor, atau izin tinggal gitu.

Yang kedua, dulu aja aturannya cuma buat tanah hak pakai, tapi sekarang, setelah UU Cipta Kerja, orang asing bisa punya hak kepemilikan buat apartemen juga, khususnya yang atas hak guna bangunan (HGB).

Yang ketiga, soal harga. Sebelum UU Cipta Kerja, harganya mahal, tapi sekarang ada penyesuaian harga minimal buat pembelian apartemen oleh orang asing. Harganya sekarang lebih murah, sesuai dengan kemampuan beli mereka.

Data terbaru dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) per Mei 2023 bilang, dari 2017-2023, ada 131 kepemilikan properti oleh WNA. Nah, di 2017-2020, cuma 52 properti yang dimiliki orang asing. Tapi setelah UU Cipta Kerja, periode 2020-2023, naik 52 persen jadi 79 properti. Terus, di Batam aja, pemerintah udah serahkan 36 sertifikat kepemilikan properti asing.

Disadur dari kompas.com

Leave A Reply