Beli Properti

Perdagangan saham China Evergrande Group harus ditangguhkan lagi pada Kamis (28/9/2023) setelah muncul kabar kalo pimpinan perusahaan, Hui Ka Yan lagi berada di bawah pengawasan polisi.

Langkah penundaan ini diambil soalnya meningkatnya kekhawatiran pasar tentang masa depan pengembang yang sampe sekarang ini belum juga ngelunasin kewajiban utangnya. Sebelumnya, Bloomberg ngabarin kalo sang bos dibawa pergi sama polisi setempat dan diawasi di lokasi yang ditentukan.

Kabar tersebut gak ngejelasin mengapa Hui berada di bawah pengawasan ketat polisi. Sampe saat ini pun dari pihak kepolisian maupun Evergrande belum ngasih tanggapan resmi. 

Evergrande pun juga gak diem aja, mereka udah berupaya buat ngedapetin persetujuan kreditur buat merestrukturisasi utang luar negerinya. Tapi jadi makin ribet, soalnya di awal minggu ini, mereka bilang gak bisa ngerilis restrukturisasi utang baru gara-gara ada penyelidikan ke salah satu unit perusahaannya.

Beberapa analis juga bilang, rencana restrukturisasi utang luar negeri yang digaungkan sama Evergrande keliatannya bakal gagal dan risiko tutup perusahaannya makin tinggi.

Reuters juga ngabarin sebelumnya kalo sekelompok kreditur Evergrande di luar negeri pada Selasa (26/9/2023) mau ngajukan petisi ke pengadilan buat bubarin kalo Evergrande gak ngasih rencana baru buat utangnya sampe akhir Oktober.

“Tidak jelas mengapa Hui berada di bawah pengawasan polisi, tapi ini mungkin menandakan adanya negosiasi tertentu yang diminta pemerintah. Perkembangan terakhir telah mengganggu harapan restrukturisasi,” ucap ekonom senior Asia Pasifik, Gary Ng.

Saham Evergrande pada penutupan perdagangan di bursa efek Hong Kong, Rabu (27/9/2023) anjlok sampe19 persen. Ini bikin saham Evergrande turun sampe 81 persen sejak kembali diperdagangkan pada akhir Agustus setelah sebelumnya ditangguhkan selama 17 bulan.

Disadur dari kompas.com

Leave A Reply