Beli Properti

Diramalkan pasar properti bakalan tetap kokoh walaupun dilanda sentimen menjelang tahun politik pemilu 2024 nanti. Kendati demikian, pergerakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diperkirakan bakal melambat.

Marine Novite selaku Country Manager Rumah.com mengungkapkan, menurut data Rumah.com Property Market Index, tidak terlihat adanya dampak signifikan terhadap permintaan properti pada tahun politik. 

“Bahkan, permintaan properti pada 2019 justru naik sedikit 1 persen, dibandingkan permintaan properti pada 2018,” kata Marine kepada Bisnis, dikutip Selasa (4/4/2023). 

Walaupun pertumbuhan penyaluran kredit properti pada tahun politik 2014 dan 2019 silam mengalami penurunan ketimbang pada tahun sebelumnya, tapi masih tetap lebih baik ketimbang penyaluran kredit lainnya.

Keyakinan tersebut juga turut didukung dengan adanya pertumbuhan KPR di tengah pandemi mulai 2020 dan juga di 2021, di saat kredit secara keseluruhan sempat turun.

Menurut blio, rumah merupakan kebutuhan pokok, di mana terdapat sebanyak 12 juta keluarga masih belum mempunyai rumah. Dari sisi piramida penduduk pun, sebesar 40% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 88 juta jiwa berada pada usia 20-44 tahun. 

“Ini adalah rentang usia yang menjadi target pasar sektor properti hunian. Ini artinya, peluang pada pasar properti masih tetap dinamis dan resilient,” terangnya.

Menurut hasil survei Rumah.com, sebanyak 82% dari 1.000 responden menyatakan akan berencana membeli rumah dalam satu tahun ke depan. Sementara segmen pembeli properti dalam beberapa tahun ke depan, yakni usia 20-40 tahun. 

“Kami juga melihat di kuartal III/2022 sebanyak 56 persen property seeker yang menginginkan rumah di atas Rp1 miliar,” terangnya.

Di sisi lain, menjelang tahun politik pemilu 2024, developer properti tampak bergegas memanfaatkan momentum untuk merilis produk hingga pemasaran yang makin agresif.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply