Pengembang/developer properti dinilai makin bersegera merilis produk baru pada semester I/2023, sebelum periode konsolidasi menjelang tahun politik 2024 nanti.
Ali Tranghanda selaku CEO Indonesia Property Watch (IPW) menilai, developer properti perlu bermanuver dengan merilis produk baru pada 2023.
Namun, setelah itu harus diwaspadai kurangnya fokus pada pasar yang sudah terbelah oleh tahun politik.
“Untuk properti yang mau launching produk baru, sampai semester I/2023, setelah itu menurut saya konsolidasi lebih baik, artinya belum ekspansi,” ungkap Ali.
Developer real estate harus membatasi ekspansi bisnis pada 2023 lantaran banyaknya sentimen negatif yang diramalkan bakal membayangi pasar real estate di Indonesia.
Menurut Ali, dalam banyak siklus tahun politik, terjadi perlambatan dan penjualan real estate pun mengalami penurunan sekitar 10-15 persen.
Meski begitu, dia memprediksi pada 2023, daya beli masyarakat masih ada, hanya saja agak terbatas. Memang, semua segmen, investor dan end user bakal melakukan strategi wait and see hingga tahun 2024.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan ditetapkannya kebijakan pemerintah untuk mendukung kebangkitan sektor tersebut, seperti pelonggaran rasio loan to value (LTV) KPR dari perbankan hingga 100 persen (tidak ada PD).
“Untuk 2023, paruh pertama tahun ini sedang berjalan, para pengembang terus berinovasi dengan produk-produk baru dan bersaing untuk mempromosikan produk-produk premium kepada setiap konsumen,” paparnya.
Disadur dari bisnis.com