Soal Kenaikan Harga Rumah, Bogor “Ungguli” Jakarta hingga Bekasi

Menurut hasil laporan Indeks Harga Rumah Seken 99 Group dan Rumah123.com pada 13 kota besar di Indonesia, secara tahunan atau year on year (yoy) harga rumah di Indonesia pada Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen ketimbang Januari 2022 silam.

Selama setahun harga rumah di Jabodetabek menorehkan pertumbuhan harga secara tahunan di mana kenaikan harga yang paling tinggi terjadi di Bogor yakni sebesar 7,1 persen. Disusul Tangerang sebesar 4,5 persen, Depok sebesar 3,8 persen, Jakarta sebesar 2,9 persen, dan Bekasi sebesar 2,6 persen.

Hal serupa juga terjadi di hampir semua kota besar lain di pulau Jawa, seperti Semarang naik sebesar 6,2 persen, Yogyakarta sebesar 2,7 persen, Surabaya sebesar 2 persen, dan Bandung sebesar 0,9 persen.

Sejumlah kota besar di luar pulau Jawa pun juga mengikuti tren yang sama. Medan naik sebesar 4,3 persen, Denpasar sebesar 4,3 persen, dan Makassar sebesar 3 persen.

Kenaikan harga rumah secara bulanan

Soal kenaikan harga rumah secara bulanan, kota Denpasar menjadi yang tercepat yang mengalami kenaikan harga sebesar 5,4 persen.

Timothy Eugene Alamsyah, VP of Finance Strategy and IR Role 99 Group menyebutkan, kenaikan harga rumah secara umum merupakan respons positif dari peningkatan popularitas pencarian rumah di Pulau Bali dalam satu tahun terakhir.

“Sejak Januari 2022 hingga Januari 2023, kami mencatat peningkatan popularitas pencarian di Badung dan Denpasar, Bali sebesar 0,9 persen dan 1,5 persen,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2/2023).

Menurut dia, meningkatnya popularitas ini terjadi seiring Bali sebagai area wisata terkemuka dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Serta kebijakan visa rumah kedua (second home visa) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), yakni pemberian visa dan izin tinggal terbatas rumah kedua juga turut berkontribusi.

“Kebijakan non-fiskal yang dikeluarkan pemerintah ini berpotensi meningkatkan minat Warga Negara Asing (WNA) untuk tinggal, beraktivitas dan berinvestasi di Pulau Bali,” paparnya.

Tangerang jadi lokasi terpopuler

Sedangkan dari sisi volume suplai rumah, Rumah123.com menemukan kenaikan suplai sebesar 2,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara pertumbuhan volume suplai rumah secara tahunan mencapai 30,2 persen.

Untuk lokasi terpopuler terkait permintaan rumah tapak pada bulan ini adalah kota Tangerang, yakni sebesar 12,6 persen dari total permintaan rumah tapak di Indonesia pada bulan ini. Disusul Jakarta Selatan dengan pangsa pasar sebesar 10,3 persen, kemudian Jakarta Barat sebesar 10,1 persen.

Disadur dari kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *