Di sekitar Lapangan Kebumen, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, masih ada beberapa gedung peninggalan masa Hindia Belanda yang berdiri kokoh. Gedung-gedung ini dulunya merupakan pusat dari Keresidenan Cirebon.

Di antaranya ada Gedung Bundar, SMPN 14, Gereja Kristen Pasundan, Gereja Santo Yusuf, Kantor Pos, Titik 0 Cirebon, Gedung Bank Indonesia, dan BAT.

Gedung Bundar, seperti namanya, berbentuk bundar dengan atap kerucut dan ruangan gelap di bawahnya. Dulu, gedung ini dipakai sebagai tempat jaga kantor pusat pemerintahan Residen Cirebon, yang sekarang sudah dihancurkan dan diganti dengan lapangan basket.

Di dekat Gedung Bundar ada SMPN 14 Kota Cirebon, yang dulunya adalah Europese School, sekolah untuk anak-anak Belanda dan keluarga bangsawan pribumi. Bangunan ini masih mempertahankan unsur kolonial meskipun sudah direnovasi.

Gedung Cipta Niaga atau Internationale, yang sekarang dipakai oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia, adalah bangunan bergaya Art Deco yang dibangun tahun 1911. Gedung ini dulunya milik perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perbankan.

Gereja Kristen Pasundan, salah satu gereja tertua di Jawa Barat, dibangun tahun 1788 oleh keluarga misionaris Belanda. Di depan gereja ini terdapat tiga makam besar dari keluarga pendiri gereja.

Gereja Katolik Santo Yusuf, juga salah satu gereja tertua, dibangun dengan gaya Portugis pada tahun 1887 oleh seorang pengusaha pabrik gula.

Kantor Pos Cirebon, yang berdiri tahun 1906, adalah bangunan kedua setelah bangunan pertama yang dibangun pada tahun 1810. Di depan kantor pos ini terdapat titik 0 km Cirebon.

Gedung Bank Indonesia, yang dulu digunakan sebagai kantor bank sentral, sekarang beralih fungsi jadi perpustakaan. Gedung ini bahkan pernah diabadikan dalam uang kertas Rp 500 karena keindahan arsitekturnya.

Dekat dengan gedung Bank Indonesia, ada reruntuhan bangunan tempat pompa air pengendali banjir zaman kolonial, yang sekarang hanya tersisa bangunan lapuk karena pompanya hilang pada tahun 2019.

Di sampingnya, ada gedung yang sekarang jadi kantor cabang salah satu bank BUMN, yang dulu adalah kantor bank Escompto, salah satu bank terbesar di Hindia Belanda. Gaya bangunan ini Art Deco, dengan banyak pilar dan jendela.

Terakhir, ada gedung British American Tobacco (BAT), yang dulu adalah pabrik rokok. Sekarang, gedung ini jadi tempat nongkrong anak muda Cirebon di malam hari. Di ujung gedung BAT, ada tiang besi yang dulu dipakai untuk mengirim sinyal pos, telegraf, dan telepon.

Begitulah, meskipun udah tua, gedung-gedung ini masih menyimpan banyak cerita sejarah Kota Cirebon.

Disadur dari detik.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu