Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa lantaran terletak di Pacific ring of fire (cincin api pasifik). Belum lama ini pun Cianjur dilanda gempa. Objek yang paling terpengaruh dari bencana alam ini tentu saja bangunan, terutama rumah penduduk.
Asal Kamu tahu, sebenarnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah memiliki sejumlah rekomendasi rancangan rumah yang tahan gempa. Berikut adalah 4 desain hunian tahan gempa sesuai anjuran BNPB.
Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat)
Rumah ini merupakan sebuah rumah instan beton bongkar pasang yang bisa dikerjakan dalam waktu singkat dan telah terbukti tahan terhadap gempa bumi. Rumah ini dibangun dengan menggabungkan setiap panel beton dengan menggunakan baut tanpa semen dan bata.
Ini merupakan rancangan rumah yang bisa menjadi solusi bagi korban bencana alam, rumah darurat, serta masyarakat berpenghasilan rendah. Meski begitu, rumah ini tetap memiliki kualitas yang baik selayaknya rumah lain secara umum.
Dome
Rumah Dome karya Prof. Nizam, M.Sc, Ph.D ini memiliki ciri khas dinding dan atap yang saling menyatu yang diyakini memiliki tingkat tinggi terhadap gempa bumi dan angin kencang yang kuat.
Rumah ini menerapkan konstruksi yang kokoh serta penggunaan material bangunan yang ringan sebagai kunci utamanya. Karena itulah, rumah ini tak akan mudah goyang ketika gempa bumi dan angin kencang melanda.
Rumah Dome ini pun sudah diterapkan sebagai rumah mitigasi bencana. Tepatnya berada di Dusun Nglepen, Prambanan, Kabupaten Sleman.
Barrataga (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa)
Rancangan rumah yang memiliki nuansa tradisional ini digagas oleh Prof. Ir. Sarwidi, seorang pakar Rekayasa Kegempaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Rumah Barrataga memiliki filosofi “menyelamatkan diri” sebagai respon atas gempa bumi Jogja pada 2006 silam.
Barrataga memiliki rangka yang terdiri dari beton kolom, balok tepi atas, balok bawah, lalu balok lantai yang dihubungkan dengan simpul Barrataga agar tidak patah ketika dilanda gempa. Aspek terkuat dari bangunan ini ialah penguatan besi tulangan yang mengait satu sama lain.
Rumah ini bakal makin kuat terhadap gempa apabila menggunakan kayu atau bambu untuk bagian besi tulangannya, menurut Sarwidi.
Growing House
Desain rumah ini adalah karya mahasiswa UGM yang memenangkan sebuah sayembara desain yang diselenggarakan oleh Jepang. Desain ini diklaim sebagai rumah yang dapat mengantisipasi banjir dan tahan gempa.
Ada tiga tahapan dalam konsep ini, yaitu home for all, space for all, life for future. Tahapan-tahapan tersebut juga memiliki maknanya masing-masing.
Tujuannya adalah merancang sebuah bangunan rumah yang menambah ruang di dalamnya untuk beraktivitas tanpa mengurangi fungsi utama dari bangunan tersebut.
Bagian luar rumah pun juga dioptimalkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti berkebun, olahraga, dan bermain.
Disadur dari rumah.com