Maen ke Jogja rasanya gak lengkap kalo gak mampir ke Jalan Malioboro yang ikonik. Jalan Malioboro ini identik dengan jalan-jalan dan shopping.
Namun ternyata, kawasan Jalan Malioboro ini punya banyak tempat yang seru buat dikunjungi lho. Kamu bisa ngelihat gedung bergaya kuno, maen ke kawasan pecinan, dan tentunya hunting foto Instagramable.
Nah, biar lebih jelasnya, mengutip website Visiting Jogja, berikut 7 tempat di Malioboro Jogja yang wajib Kamu datangi.
1. Plang Jalan Malioboro
Gak afdol ke Malioboro kalo belum selfie di label Jalan Malioboro. Banyak turis yang ngantri demi dapetin foto di plang Jalan Malioboro dengan latar belakang jalan dan toko-toko.
Plang Jalan Malioboro bisa ditemuin di beberapa titik. Itu plang berwarna hijau, ada tulisan Jalan Malioboro di atasnya dengan huruf abjad dan aksara Jawa di bawahnya.
2. Benteng Vredeburg
Kamu bisa nemuin tempat bersejarah di Malioboro, yaitu Benteng Vredeburg. Bangunan ini dulu jadi markas Belanda buat intipin aktivitas di Keraton Yogyakarta. Pas ke Benteng Vredeburg, bakal nemuin minirama Kongres Boedi Oetomo, diorama pelantikan Soedirman jadi Panglima Besar TNI, mesin ketik Surjopranoto, kendil yang dipake Soedirman, dokumen Soetomo, dan lain-lain.
Ada beberapa bangunan di dalam benteng, kayak rumah perwira, rumah residen, asrama prajurit, gudang senjata, gudang logistik, sampe rumah sakit, dikutip dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
3. Teras Malioboro
Teras Malioboro adalah pusat Malioboro. Teras Malioboro 1 dan 2 itu tempat para PKL yang dulunya jualan sepanjang Malioboro dipindahin. Gak perlu diragukan lagi, Teras Malioboro adalah surganya oleh-oleh dari Yogyakarta.
Mulai dari batik, bakpia, aksesoris, baju, tas, dompet, sandal, sepatu, sampe kuliner. Turis juga bisa nemuin berbagai macam makanan di Teras Malioboro, kayak gudeg, sate koyor, lotek, bakso, mie ayam, dan masih banyak lagi.
4. Bangunan Jadul
Di sepanjang Malioboro, turis bisa nemuin beberapa bangunan yang kuno abis. Bangunan itu bisa jadi spot foto yang kekinian buat Instagram. Menurut Visiting Jogja, bangunan jadul di Malioboro punya gevel huis yang sering dipake di bangunan zaman kolonial.
Contohnya, gedung Digital Lounge Bank BPD, gedung Kimia Farma, dan gedung eks Chemist Druggists.
5. Pecinan Ketandan
Jarang yang sadar ada pecinan di tengah Malioboro, yaitu Kampung Ketandan. Sebelum Pasar Beringharjo, turis bakal nemuin gapura Tionghoa keren yang jadi pintu masuk pecinan. Kampung Ketandan ceritanya jadi tempat buat campur aduk budaya Tionghoa, Keraton Yogyakarta, sama warga Yogyakarta.
Dari 200 tahun lalu, tempat ini jadi rumah warga Tionghoa. Kayak kebanyakan pecinan lainnya, pengunjung bisa lihat bangunan dan rumah yang merah dan kuning, dijadikan rumah dan toko.
6. Pasar Beringharjo
Gak boleh skip Pasar Beringharjo kalo ke Malioboro. Pasar yang dulunya Pasar Gedhe ini punya sejarah karena didirikan zaman Sultan Hamengku Buwono I pas lagi bangun Keraton Yogyakarta. Dikutip dari Jogja Cagar, namanya berubah jadi Pasar Beringhaijo di zaman Sultan Hamengku Buwono VIII.
Nama Beringharjo diambil dari kata bring dan harjo, soalnya dulu lokasinya hutan beringan. Di pasar ini, bisa beli oleh-oleh lengkap dari Yogyakarta, mulai dari batik, makanan, aksesoris, baju, tas, dan lainnya. Jangan lupa coba sate kere sama nasi pecel di depan Pasar Beringharjo.
7. Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Titik Nol Kilometer Yogyakarta jadi titik akhir buat turis yang lagi jalan-jalan di Malioboro. Turis bisa santai-santai di bangku-bangku yang udah disediain sambil ngerasain suasana Yogyakarta.
Kawasan ini dikelilingi sama tempat bersejarah, kayak Benteng Vredeburg, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Kantor Pos Besar, Gedung BNI 46, dan lain-lain.
Titik nol kilometer Yogyakarta ada di perempatan yang gabungin empat jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari barat, Jalan Margo Mulyo dari utara, Jalan Panembahan Senopati dari timur, dan Jalan Pangurakan dari selatan.
Disadur dari kompas.com