Konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) bakal diterapin nih di rumah subsidi yang dibiayain pake Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Ini semua bagian dari program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) yang dicanangkan pemerintah.
Rumah subsidi FLPP sendiri udah memenuhi salah satu kriteria dari IGAHP, yaitu terjangkau buat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Jadi, tinggal fokus ke kriteria satu lagi, yaitu green alias ramah lingkungan.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, R. Haryo Bekti Martoyoedo, bilang FLPP bisa jadi alat buat nerapin konsep IGAHP. Kuota FLPP tahun 2025 juga udah dianggarkan buat 220.000 unit rumah subsidi.
“Kita mendorong FLPP bisa masuk ke dalam konsep green nya. Jadi, 220.000 unit itu kita bisa siapkan dalam waktu beberapa bulan ke depan agar sudah harus green dari pasif desainnya,” katanya dalam Webinar Series #2 GIVEST 2024 denga judul “Peran Investasi Pemerintah Dalam Mendukung Kebijakan Green and Affordable Housing di Indonesia” yang digelar oleh Ditjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Rabu (23/10/2024).
Kata dia, kalau rumah subsidi udah dibangun sesuai standar Kementerian PUPR, dari kualitas, bentuk, pencahayaan, dan ventilasi udah masuk ke BGH tingkat Pratama.
“Tinggal ditambah sedikit saja untuk bisa menjadi Madya (BGH tingkat menengah). Misalnya orientasi rumah menghadap barat dan timur itu digeser, bukaan jendela diperbesar, langit-langit ditinggikan,” imbuhnya.
Dari segi material, juga bisa pake bahan yang ramah lingkungan, kayak fly ash atau bottom ash (FABA). Menurut Haryo, biaya buat bangun rumah subsidi konsep hijau nggak nambah banyak dibandingin yang standar. Jadi, dia dorong banget biar konsep green ini diterapin di pembangunan rumah subsidi FLPP ke depannya.
“Jadi teman-teman BP tapera juga mungkin bisa mendorong ya penerapan konsep green kepada perbankan supaya ini juga bisa memaksa pengembang. Kami juga akan masuk di situ, kalau memang perlu insentif pengembangan dalam konsep IGAHP ini kami support,” tandasnya.
Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana BP Tapera, Sid Herdi Kusuma, nambahin kalau mereka lagi hampir selesai ngulik kajian soal penerapan green affordable housing pake beberapa instrumen pembiayaan.
“Salah satunya menggunakan program FLPP yang kebetulan kami ditunjuk sebagai OIP nya, tapi juga tidak menutup kemungkinan dapat diimplementasikan di instrumen pembiayaan lainnya,” pungkasnya.
Disadur dari kompas.com
0 Comments