Dubai Land Department (DLD), sebagai lembaga otoritas yang mengawasi industri real estate di Dubai lagi bikin gebrakan dengan uji coba tokenisasi properti. Dengan langkah ini, Dubai jadi yang pertama di Timur Tengah yang pakai teknologi blockchain buat sertifikat kepemilikan properti.

Dalam rilis resminya Rabu (19/3/2025), proyek yang diberi nama Real Estate Tokenisation Project ini dirilis sebagai bagian dari inisiatif inovasi properti REES. Tujuan utamanya? Ya buat menarik perusahaan teknologi global serta membuka peluang investasi baru di sektor properti.

Lewat tokenisasi properti ini, banyak investor bisa punya kepemilikan bareng dalam satu properti. Kepemilikan bersama gitu. Ini bakal bikin investasi properti makin gampang diakses dan pasar makin inklusif.

Selain bikin kepemilikan properti lebih fleksibel, proyek ini juga jadi strategi Dubai buat memperkuat posisinya sebagai pusat aset virtual di level regional dan global. Harapannya, program ini bisa mendorong inovasi di industri properti, ningkatin daya saing real estate Dubai, dan ngebuka lebih banyak peluang investasi berbasis blockchain.

Program ini dikembangkan bareng Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) dan Dubai Future Foundation (DFF). Plus, ini juga nyambung sama strategi real estate Dubai 2033 yang pengin bikin Dubai jadi pusat inovasi teknologi dunia.

Marwan Ahmed bin Ghalita selaku Direktur Jenderal DLD, bilang kalau tokenisasi bakal bikin transaksi jual beli dan investasi properti lebih simpel dan transparan.

Jadi, dengan adanya tokenisasi ini memungkinkan properti diubah jadi unit kepemilikan digital yang bisa dibeli sebagian dan diperdagangkan di blockchain. Investor nggak perlu beli satu unit penuh, cukup punya sebagian aja. Model ini bikin pasar properti lebih likuid dan gampang diakses.

Beda sama crowdfunding yang ngumpulin dana investor buat beli properti bareng-bareng, tokenisasi punya sistem kepemilikan yang lebih jelas. Properti bakal dibagi sesuai anggaran dan strategi keuangan investor, jadi lebih fleksibel.

Menurut Bin Ghalita, tokenisasi bukan cuma buat investasi bareng, tapi juga bikin struktur kepemilikan lebih jelas dan aman buat para investor.

Nilai Pasar Tokenisasi Bakal Meledak

DLD prediksi kalau nilai pasar tokenisasi properti bisa tembus US$16 miliar pada 2033, atau sekitar 7% dari total transaksi real estate Dubai.

Langkah Dubai ini nunjukin tren global di mana blockchain makin nge-blend sama pasar tradisional, termasuk aset dunia nyata (Real World Assets/RWA) kayak obligasi, dana investasi, dan kredit.

Bin Ghalita bilang, dengan blockchain, properti bisa dikonversi jadi token digital, bikin investasi lebih efisien, aman, dan transparan.

Disadur dari coinvestasi.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu