Masyarakat Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang terdampak bencana gempa disertai tsunami dan likuifaksi pada 2018 silam bakal mempunyai rumah baru pada penghujung 2023 nanti atau di bulan Desember 2023.

Sebab, Kementerian PUPR tengah membangun hunian tetap (huntap) buat warga yang kena dampak bencana di beberapa wilayah Sulteng tahun 2018 lalu, salah satunya di Kelurahan Petobo.

“Kita sedang mempercepat penyelesaian Huntap tahap 2E dan 2D di Petobo, di mana warga Petobo saat ini masih bermukim di hunian sementara (huntara),” kata Direktur Rumah Khusus Yusniewati ketika dikutip dari laman Kementerian PUPR, Minggu (16/07/2023).

Yusniewati menyebut, totalnya terdapat 648 unit huntap yang dibangun di Petobo. Tahap 2E, sebanyak 535 unit digarap oleh PT Nindya Karya (Persero), dan Tahap 2D, sebanyak 113 unit dikerjakan oleh PT Waskita (Persero) Tbk.

“Sedangkan progres konstruksi Tahap 2E telah mencapai 67,016 persen dan Tahap 2D mencapai 54,967 persen. Ditargetkan akan selesai pada Desember 2023,” jelas Yusniewati.

Huntap ini dibangun pake teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang anti gempa. RISHA itu konstruksi knock down yang cepet dibangun pake beton bertulang di struktur utamanya.

“Diharapkan kehadiran RISHA di wilayah rawan gempa seperti Palu dan Donggala membuat masyarakat setempat tidak kehilangan rumah serta harta bendanya akibat bencana gempa bumi,” pungkasnya.

Selain huntap, Kementerian PUPR juga bangun berbagai infrastruktur permukiman buat dukung kawasan huntap. Jalan, drainase, ruang terbuka hijau, lampu jalan, sistem pengolahan sampah TPS3R, pengolahan limbah SPALD-T, SPAM, dan reservoir buat penyediaan air.

“Untuk infrastruktur permukiman, ada pekerjaan yang terkontrak hingga Maret 2024. Tapi kami akan melakukan upaya-upaya percepatan agar bisa selesai Desember 2023 bersamaan dengan penyelesaian huntap,” tutup Sahabuddin, Kepala BPPW Sulawesi Tengah.

Disadur dari kompas.com

Leave A Reply