Salah satu material penutup lantai yang paling sering Kamu temui di rumah adalah karpet. Selain bikin ruangan jadi terasa nyaman, karpet juga bisa menambahkan kehangatan dan tekstur pada sebuah ruangan.
Cuma, karpet ini punya banyak lapisan tekstur dan bantalan yang bikin debu, kotoran, dan alergen gampang banget tumbuh subur di karpet.
Langkah paling efektif yang bisa Kamu lakukan buat ngilangin kotoran di permukaan karpet adalah dengan menyedotnya secara teratur.
Terus, muncul pertanyaan, seberapa sering sih harus ngebersihin karpet yang ada di rumah biar karpet tetap aman dan terawat digunakan?
Melansir dari Better Homes and Gardens, ada beberapa faktor yang menentukan frekuensi membersihkan karpet yang ada di rumah. Mulai dari seberapa sering karpet dilintasi? Ada gak anggota keluarga yang punya alergi? Dan apakah Kamu punya hewan peliharaan yang bulunya sering rontok apa tidak?
Rekomendasi dari produsen adalah agar pemilik membersihkan karpet dengan menggunakan penyedot debu sedikitnya sekali dalam seminggu. Terus, pembersihan secara menyeluruh minimal dilakukan setiap 12 – 18 bulan sekali.
Untuk pembersihan secara menyeluruh ini ada beberapa metode yang bisa Kamu lakuin, seperti pembersihan dengan deterjen atau pembersihan dengan uap.
Untuk rumah kecil yang jarang ada orang di rumah pada siang hari, pembersihan seminggu sekali mungkin sudah cukup. Tapi, buat area yang kerap dilalui dan rumah yang mempunyai hewan peliharaan, anak-anak, atau anggota keluarga yang alergi, maka pembersihan seminggu dua kali sangat ideal.
Entah Kamu mau ngelakuinnya sendiri atau membersihkan karpet di rumah secara profesional, kuncinya adalah meluangkan waktu buat ngebersihin setiap sudut dan celah. Pastikan, sebelum kembali menggunakannya seperti biasa Kamu sudah membiarkan karpet benar-benar kering.
Disadur dari kompas.com
0 Comments