Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi soal material bangunan udah maju banget. Banyak inovasi baru soal material bangunan yang unik. Yang perlu digarisbawahi, inovasi ini nggak selalu tentang menciptakan teknologi atau bahan baru, tapi juga pengembangan dan eksperimen dari material yang udah ada.
Dalam arsitektur, inovasi bisa dilakukan dengan cara pakai bahan limbah secara artistik, pakai bahan dasar dengan cara budidaya yang sesuai aturan keberlanjutan, atau dengan cara yang lebih menonjol dan ekspresif.
1. Kayu Laminasi Silang
Kayu laminasi silang atau Cross Laminated Timber (CLT) adalah produk kayu rekayasa yang terbuat dari papan. Kayu ini disusun bersilangan antara lapisan satu dengan lapisan lainnya, biasanya dalam jumlah ganjil. Jumlah lapisannya minimal 3 dengan ketebalan antara 16 mm-51 mm, sehingga total ketebalan bisa mencapai 508 mm.
Dibuat dengan cara merekatkan atau memaku lapisan kayu yang padat secara bersama, lapisan diletakkan tegak lurus satu sama lain. Inovasi ini berasal dari Eropa dan sekarang udah populer di seluruh dunia. CLT punya banyak kelebihan, seperti produksi yang cepat, kualitas baik, dan fleksibilitas desain.
Walaupun biaya awalnya lebih tinggi, secara keseluruhan masih terjangkau. Desainnya yang estetik dan alami bikin CLT direkomendasikan banyak desainer dan kontraktor. CLT udah dipakai di Wander Wood Pavilion, London.
2. Rammed Earth
Rammed Earth terbuat dari campuran tanah liat, air, dan zat penstabil alami kayak urine hewan, darah hewan, serat tumbuhan, atau aspal. Campuran ini dipadatkan di dalam bekisting dan dilepas setelah mengering dan mengeras.
Struktur yang dihasilkan bisa menahan kekuatan tekan hingga 2,5 megapascal, setara dengan kekuatan batu bata modern. Dinding dengan rammed earth bisa diperkuat dengan tambahan balok kayu atau susunan bambu.
Rammed Earth bisa menahan kekuatan kompresi hingga 40 megapascal, setara dengan kekuatan beton. Dindingnya kuat dan tahan lama, jadi nggak perlu perlindungan khusus dari hujan dan angin, apalagi kalau diperkuat dengan baja.
Bahan ini juga bisa ngatur kelembaban relatif dalam ruangan, cocok buat yang punya gangguan pernapasan seperti asma. Selain itu, bahan ini sering dipakai sebagai bahan estetika di Sub-Sahara, contohnya di Hive Earth, Ghana.
3. Cabkoma Strand Rod
Bahan ini terbuat dari komposit serat karbon termoplastik yang dipakai di bagian luar bangunan buat ketahanan dan melindungi struktur dari gempa bumi. Strukturnya berupa tulangan seismik paling ringan, halus, dan sangat kuat yang juga menambah estetika.
Bahan bangunan yang mudah diangkut ini bersifat berkelanjutan dan sangat kuat dalam menciptakan ketegangan dan kompresi sambil menopang struktur. Struktur dengan bahan ini bisa mentransfer semua beban lateral sehingga melindungi bangunan dari getaran apapun.
Cabkoma Strand Rod lima kali lebih ringan dari batang logam klasik, yang berkontribusi pada struktur yang lebih ringan. Contoh penggunaan cobkoma strand rod adalah bangunan Kantor Pusat Komatsu Seiren, Jepang.
4. Light Generating Cement
Semen ini bisa menyerap sinar matahari pada siang hari dan memancarkannya pada malam hari. Teknik ini memungkinkan sifat kristalisasi material pecah dan cahaya bisa melewatinya, membuatnya buram.
Bahan yang hemat energi ini banyak digunakan di industri arsitektur dan bisa dipakai di kamar mandi, kolam renang, fasad, jalan, area parkir, dan dapur. Selain itu, juga bisa dipakai pada rambu-rambu jalan karena sifatnya yang memancarkan cahaya.
Bahan ini terdiri dari silika, pasir sungai, limbah industri, alkali, dan air. Sudah diterapkan di Studio Roosegaarde Afsluitdijk, Belanda.
5. Bambu Modular
Bambu Modular adalah material konstruksi paling serbaguna. Bobotnya ringan, ketersediaannya melimpah, dan lebih kuat dari baja. Bambu bisa dibentuk dalam berbagai bentuk konstruksi dan juga berfungsi sebagai struktur tahan gempa di berbagai belahan dunia.
Bambu bisa tumbuh 3-20 cm per hari, tergantung jenisnya, dan sering dipakai di perumahan murah di Filipina, Indonesia, dan pulau-pulau dataran rendah lainnya.
Disadur dari kompas.com