PT Semen Indonesia (Persero) TBK atau SIG beneran support pemerintah buat bangun yang low carbon dan ngejar target Net Zero Emission (NZE). Mereka bikin bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, bilang kalo peningkatan kapabilitas SIG dalam bikin bahan bangunan ramah lingkungan ada di Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG. Salah satu cara mereka buat ngelakuin prinsip ekonomi sirkular tuh pake bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah kota yang diolah jadi refuse-derived fuel (RDF).

SIG juga nge-recycle energi atau mineral dari limbah yang sebelumnya gak kepake, jadi alternatif buat ganti sumber daya alam yang dipake buat produksi semen, tapi tetep sesuai standar buat jaga kualitas produk dan lingkungan.

Selain pake bahan bakar alternatif, proses produksi di pabrik-pabrik SIG dibantu dengan plant digitalization pake machine learning, big data, dan artificial intelligence buat optimasi produksi supaya efisiensi energi dan produktivitas meningkat.

Mereka juga ngelakuin riset dan pengembangan buat bikin produk yang emisinya lebih rendah tapi kualitasnya tetap oke, namanya green cement.

“Untuk mendorong percepatan capaian penurunan emisi karbon, SIG juga mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation),” kata Reni dalam sesi talk show Green Economy Expo 2024, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Di tahun 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif di semua pabrik SIG meningkat sampe 1,65 juta ton, emisi gas rumah kaca (GRK) cakupan 1 (dari operasional) berkurang 4,9 juta ton GRK dibanding baseline tahun 2010, dan cakupan 2 (emisi gak langsung dari energi listrik) turun 0,15 juta ton GRK.

Dengan operasi yang berkelanjutan, SIG dapet sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia, sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kemenperin.

Di tahun 2023, SIG juga dapet 2 PROPER Emas dan 7 PROPER Hijau dari KLHK. Terus juga dapet peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara, dengan predikat Medium Risk dan skor 22,9 dalam penilaian ESG dari Sustainalytics.

Reni bilang, beberapa produk SIG emisinya 21% sampe 38% lebih rendah dibanding semen konvensional, kayak semen curah buat kebutuhan infrastruktur dan stabilisasi tanah, semen masonry buat aplikasi non-struktural.

“Ada juga produk turunan semen inovatif seperti beton berpori untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah, beton cepat kering untuk perbaikan jalan dalam waktu singkat dan menghindari kemacetan karena penutupan jalan, serta beton dekoratif yang estestis,” kata Reni.

Disadur dari republika.co.id


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu