Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) berharap banget insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat sektor properti bisa terus lanjut sampai 2025.
Ketua Umum AREBI, Lukas Bong, bilang insentif ini penting banget buat ngebantu pertumbuhan pasar properti tetap stabil. Menurut dia, insentif ini bisa diterapkan sebagian atau full biar sektor properti terus jalan.
Lukas juga sempat ngomongin soal potensi besar pasar properti buat warga negara asing (WNA), apalagi di daerah kayak Bali, Batam, dan Jakarta, di mana harga properti di Indonesia dianggap murah banget buat pembeli asing.
AREBI sendiri bakal bahas masalah properti ini di acara “The Biggest Real Estate Summit 2024” yang bakal dihadiri sama para pelaku industri, pakar, dan juga pemerintah. Acara ini bakal digelar tanggal 20 November 2024 di Jakarta, dan lanjut dengan Musyawarah Nasional AREBI sehari setelahnya.
Dari laporan JLL dan LaSalle di Indeks Transparansi Real Estate Global (GRETI), Indonesia sekarang ada di peringkat 40 dunia dengan skor transparansi 2,81, masuk kategori semi-transparan.
Farazia Basarah, Country Head JLL Indonesia, bilang kalau sektor properti di Indonesia terus berkembang dengan nilai investasi yang nyampe Rp 29,4 triliun di semester pertama 2024, naik 6% dari tahun sebelumnya.
Indonesia emang masih lebih oke dibanding Filipina dan Vietnam, tapi masih ketinggalan sama Thailand dan Malaysia soal transparansi pasar properti. Kepercayaan investor tinggi banget, ditambah pertumbuhan ekonomi yang stabil, jadi faktor utama buat pertumbuhan sektor properti di Indonesia.
Farazia juga optimis banget kalau bonus demografi, perluasan infrastruktur, adopsi teknologi, dan fokus pada keberlanjutan bakal bikin tingkat transparansi lebih baik di masa depan.
CEO Capital Markets JLL, Richard Bloxam, nambahin kalau sekarang investor makin nuntut transparansi lebih tinggi, apalagi di tengah tantangan geopolitik dan siklus pemilu.
Faktor kayak kecerdasan buatan (AI) dan pelaporan keberlanjutan yang lebih jelas bakal bikin investor cari pasar properti yang lebih transparan.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (BTN) juga optimis banget sama prospek sektor properti di Indonesia sepanjang 2024, didukung berbagai stimulus pemerintah kayak pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) dan PPN DTP buat properti sampai Rp 5 miliar. Bonus demografi milenial juga jadi salah satu faktor yang bikin permintaan properti terus meningkat.
Disadur dari investor.id & money.kompas.com
0 Comments