Ada kemungkinan besar kalau panel surya biasa bakal tergantikan sama teknologi baru yang namanya fotovoltaik semprot. Teknologi ini keren banget, cukup semprotkan lapisan khusus ke dinding, terus permukaan bangunan bisa langsung jadi pembangkit listrik tenaga surya.
Dilansir dari Eldiario24, teknologi fotovoltaik semprot ini punya banyak keuntungan. Mulai dari fleksibilitas tinggi, gampang dipakai, lebih murah, hemat waktu, dan bisa dipasang di berbagai tempat tanpa batasan kayak panel surya konvensional.
Jadi, teknologi ini bikin energi terbarukan makin mudah masuk ke kehidupan sehari-hari, entah itu untuk bangunan, infrastruktur publik, atau bahkan kendaraan.
Dengan semua kelebihannya, banyak produsen dan pemasok panel surya yang optimis kalau teknologi fotovoltaik semprot ini nantinya bisa menyumbang sampai 15% dari konsumsi energi di Amerika Serikat.
Malahan, National Center for Photovoltaics (NCPV) AS targetin di 2030 energi surya bakal memenuhi 10% dari kebutuhan energi selama jam-jam puncak, dan bahkan bisa diekspor ke negara lain.
Teknologi di Balik Fotovoltaik Semprot
Fotovoltaik semprot, alias cat surya, ini fungsinya mirip kayak cat biasa, tapi dia punya kemampuan untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini pakai nanomaterial canggih yang bisa serap cahaya dan ubah jadi energi.
Sel fotovoltaik semprot ini berbasis material canggih, termasuk titik kuantum dan perovskit, yang bisa mengubah sinar matahari jadi listrik waktu diaplikasiin ke permukaan.
Karena mudah banget dipakai dan punya tingkat konversi energi yang tinggi, fotovoltaik semprot jadi salah satu inovasi energi terbarukan yang paling menjanjikan.
Nanti, kalau bisa diterapin di atap rumah atau gedung, ini bakal bantu desain perkotaan yang ramah lingkungan dan bikin daerah padat penduduk jadi bisa mandiri energi.
Selain itu, fotovoltaik semprot juga lagi dikembangin sebagai film hidrogen yang bisa dipasang di berbagai material, dari gadget kecil sampai baterai kendaraan listrik.
Tantangan Ketahanan dan Biaya
Kayak inovasi lainnya, fotovoltaik semprot ini juga punya tantangan. Salah satu masalahnya adalah daya tahan. Kalau panel surya konvensional kan didesain buat tahan cuaca ekstrem dan bisa bertahan lama, nah fotovoltaik semprot masih perlu material yang lebih kuat biar bisa awet di kondisi cuaca yang berat tanpa nurunin efisiensi. Sekarang, ilmuwan lagi nyoba bikin material yang bisa tahan cuaca buruk tapi tetap efisien.
Tantangan lain adalah biaya. Meski begitu, teknologi fotovoltaik semprot punya potensi besar buat mempermudah rumah tangga dan masyarakat dalam akses ke energi terbarukan.
Teknologi ini bukan cuma bisa dipasang di bangunan aja, tapi juga di kendaraan dan gadget sehari-hari, jadi bisa banget membantu bikin lingkungan yang lebih hijau!
Disadur dari lestari.kompas.com
0 Comments