Kasus penggusuran rumah di Cluster Setia Mekar Residence 2, Tambun Selatan, Bekasi, bikin geger. Bayangin aja, udah pegang Sertifikat Hak Milik (SHM) tapi tetap kena gusur. Ini jadi pengingat buat semua orang yang mau beli rumah biar nggak kena masalah serupa.

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi), Clement Francis, ngasih tiga langkah penting yang wajib dicek sebelum beli properti.

1. Cek Legalitas Properti Sampai Tuntas

Jangan asal percaya, sebelum beli rumah, pastiin dulu legalitasnya beneran sah. Selain itu, cek juga apakah properti itu pernah kena sengketa atau nggak.

Menurut Clement, coba tanyain ke agen properti bersertifikat, pernah ada masalah hukum nggak di lokasi itu? Kadang masalah gede muncul dari hal kecil yang ditutup-tutupi. Jadi, wajib banget buat teliti dari awal.

2. Kroscek ke Instansi Pemerintah

Jangan cuma denger kata agen doang, lebih baik langsung cek ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau dinas tata ruang setempat.

Clement bilang, pemerintah daerah pasti tahu kondisi kawasan yang mereka kasih izin. Jadi, kalau mau beli properti, pastiin semua info sudah diverifikasi langsung ke instansi yang berwenang. Jangan sampe beli rumah yang ternyata berdiri di tanah bermasalah.

3. Gunakan Agen Properti Resmi

Jangan asal pilih agen properti! Pastikan mereka punya badan hukum dan bersertifikat resmi.

Menurut Clement, kalau agen punya legalitas yang jelas, lebih gampang buat ditelusuri kalau ada masalah di kemudian hari. Jangan sampe terjebak sama agen abal-abal yang tiba-tiba ngaku profesional tapi nggak punya pengalaman atau keahlian yang jelas.

Clement juga ngingetin, banyak banget sekarang “agen dadakan” yang cuma modal ngomong doang. Jadi, jangan gampang percaya. Cari yang beneran punya sertifikat resmi, biar transaksi lebih aman.

Pemerintah Bakal Perketat Aturan Agen Properti

Buat ngelindungin konsumen, pemerintah lagi nyiapin aturan baru yang mewajibkan semua agen properti punya sertifikasi resmi. Aturan ini bakal masuk dalam revisi PP Nomor 5 Tahun 2021, yang nantinya bakal bikin izin usaha agen properti naik dari risiko rendah ke risiko menengah-tinggi.

Tujuannya? Biar jual beli properti makin transparan dan aman, jadi nggak ada lagi cerita orang ketipu atau kena masalah hukum gara-gara beli rumah.

Selain itu, Clement juga nyaranin buat selalu libatkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) atau notaris dalam transaksi. Mereka bakal ngecek semua dokumen dan kepemilikan tanah biar prosesnya legal dan sah.

Menurut Clement, agen properti yang baik itu bakal ngurus semua prosedur dengan benar, mulai dari perjanjian jual beli, pengecekan di PPAT, sampai penerbitan sertifikat di BPN.

Jangan Sampai Ketipu!

Kalau mau beli rumah, jangan buru-buru. Cek legalitas, kroscek ke pemerintah, dan pastikan agen yang dipakai itu resmi. Dengan langkah-langkah ini, risiko kena penipuan atau sengketa bisa diminimalisir.

Mending ribet di awal daripada nyesel di belakang, kan?

Disadur dari cnbcindonesia.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu