Pasar properti triwulan IV 2024 lagi nggak terlalu bersinar, terutama buat rumah tipe kecil dan menengah yang kena dampak penurunan penjualan. Data dari survei harga properti residensial (SHPR) Bank Indonesia nunjukin kalau rumah besar justru tetap tumbuh. Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan properti residensial naik 15,09% (yoy).

Mayoritas pembelian rumah di pasar primer masih banyak yang pakai skema KPR, dengan 72,54% transaksi bergantung sama kredit perumahan.

Kenapa Penjualan Properti Mandek?

Beberapa faktor bikin penjualan rumah di pasar primer seret. Mulai dari:

  • Harga bangunan yang naik
  • Masalah perizinan
  • Suku bunga KPR yang tinggi
  • DP mahal buat pengajuan KPR
  • Beban pajak
  • Faktor lain yang bikin pembeli mikir dua kali

Sumber Dana Pembangunan Perumahan

Buat pembangunan rumah sendiri, 74,38% masih pakai dana internal pengembang. Sementara itu:

  • Dana dari pinjaman bank cuma 15,1%
  • Pembayaran dari konsumen sekitar 5,61%

Jadi, meskipun penjualan lesu, pengembang tetap jalan dengan modal sendiri.

Harga Rumah Masih Naik, Tapi Gak Signifikan

Beda sama penjualannya yang turun, harga rumah primer malah tetap tumbuh meskipun nggak terlalu tinggi. Kota dengan kenaikan harga rumah tertinggi ada di Surabaya, yang naik 1,09% (yoy) dengan pertumbuhan 0,37% (yoy).

Kota lain yang juga mengalami kenaikan harga rumah:

  • Pekanbaru: 2,64% (yoy)
  • Denpasar: 1,79% (yoy)
  • Balikpapan: 1,49% (yoy)
  • Bandung: 1,25% (yoy)
  • Medan: 1,19% (yoy)
  • Yogyakarta: 0,98% (yoy)
  • Semarang: 0,62% (yoy)

Secara total, IHPR (Indeks Harga Properti Residensial) tumbuh 1,39% (yoy). Tapi dibanding triwulan III 2024 yang tumbuh 1,46% (yoy), angka ini masih lebih rendah.

Harga Rumah di Beberapa Daerah Malah Turun

Beberapa daerah justru mengalami penurunan harga rumah yang cukup signifikan:

  • Pontianak: Dari 3,34% (yoy) turun ke 2,82% (yoy)
  • Banjarmasin: Dari 1,57% (yoy) turun ke 1,29% (yoy)

Sementara di Jakarta, Bogor, Depok, dan Banten, harga rumah juga turun dari 1,32% (yoy) jadi 1,15% (yoy).

Kesimpulan: Pasar Properti Masih Dinamis

Meski penjualan rumah kecil dan menengah lagi lesu, rumah besar masih bisa bertahan. Harga properti juga tetap naik di beberapa daerah, meskipun nggak terlalu signifikan. Sementara itu, beberapa kota malah mengalami penurunan harga.

Buat yang mau beli rumah, kondisi ini bisa jadi pertimbangan. Mungkin sekarang saat yang pas buat cari properti dengan harga yang masih stabil atau turun di beberapa daerah.

Disadur dari detik.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu