Konsep arsitektur rumah tumbuh adalah sebuah inovasi konstruksi adaptif dan berkelanjutan. Rumah tumbuh adalah sebuah konsep mendirikan rumah yang bisa tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.
Dari segi adaptibilitas, rumah tumbuh diklaim mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuni seiring berjalannya waktu. Sehingga, penghuni rumah tak perlu mendirikan rumah baru atau bahkan pindah rumah jika terdapat perubahan kebutuhan di masa depan.
Lalu, perencanaan pembangunan rumah tumbuh yang matang akan berimbas pada lingkungan dari sisi penggunaan material. Biasanya material yang digunakan untuk mendirikan rumah tumbuh sudah bisa diestimasi, sehingga jarang meninggalkan sisa-sisa atau sampah konstruksi.
Tak hanya itu, pada umumnya bukaan rumah tumbuh lebih banyak dan memungkinkan pencahayaan alami masuk, sehingga Kamu sebagai pemilik rumah dapat menghemat energi. Konsep ini juga bisa menjadi opsi buat Kamu yang ingin mendirikan rumah impian secara bertahap sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Dengan memanfaatkan rancangan rumah tumbuh secara efektif, Kamu bisa memangkas ongkos untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa yang akan datang.
Georgi Ferdwindra Putra selaku Co-founder dan CEO Gravel menerangkan, rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang harus Kamu perhatikan.
“Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh,” ungkap Georgi melalui keterangan resminya.
Langkah terbaik sebelum Kamu memulai pembangunan adalah dengan melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli. Tahap ini sangat krusial agar dapat menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan mampu mengakomodir keinginanmu, serta membuat proses pembangunan bertahap menjadi lebih terencana.
For your information, rumah tumbuh terbagi menjadi dua, yakni rumah tumbuh vertikal dan horizontal. Hal ini tergantung dari luas lahan yang dimiliki oleh pemilik rumah.
Disadur dari kompas.com
0 Comments