Orang Mongolia tinggal di tenda-tenda yang disebut Ger. Ini rumahnya Suku Mongol yang bisa dipindah-pindah.
Dulu, orang Mongolia hidupnya nomaden alias pindah-pindah terus. Mereka pindah dari satu padang rumput ke padang rumput lain buat menggembalakan ternak.
Karena hidupnya nomaden, rumah mereka juga harus bisa dibongkar pasang dengan cepat. Meski portabel, rumah ini harus tetap bisa jadi tempat naung dan buat kegiatan sehari-hari.
Jadilah Ger, rumahnya Suku Mongol yang dikenal nomaden. Dalam bahasa Mongolia, Ger berarti rumah. Nama lain dari Ger adalah Yurts.
Menurut sejarah, Ger udah dipakai bangsa Mongol sejak 3.000 tahun lalu. Ini bisa diketahui dari catatan sejarah yang ditulis oleh Herodotus.
Dalam catatannya, Herodotus nulis soal tempat tinggal Bangsa Scythians. Bangsa ini hidup pindah-pindah pakai kuda dan tinggal di wilayah sebelah utara Laut Hitam. Bangsa ini sekarang dikenal sebagai Bangsa Mongol.
Ger biasanya berbentuk lingkaran dengan tiang dari anyaman kayu. Tiang ini biasanya diselimuti kain felt atau wol dari domba. Bagian atap dihiasi semacam ‘mahkota’.
Kain penutup di atas Ger bisa dibuka atau ditutup. Fungsinya buat ngatur aliran udara. Kalau Ger ditutup rapat dengan kain felt, udara di dalam Ger jadi lebih hangat. Jadi, Ger sangat berguna waktu musim dingin.
Interior Ger mirip rumah biasa. Ada perabotan, dapur, sama tempat tidur. Yang unik, tempat tidur di dalam Ger biasanya bentuknya setengah lingkaran. Satu keluarga biasanya tidur di satu ranjang ini.
“Kalau musim dingin, biasanya akan dinyalakan perapian supaya di dalam rumah makin hangat,” kata pemandu Shiau Feng.
Sekarang, Ger udah jadi identitas nasional bangsa Mongol. Traveler yang ke sini harus banget coba nginep di dalam Ger. Pengalaman yang pasti nggak akan terlupakan buat traveler.
Disadur dari detik.com
0 Comments