Pada Senin lalu, tanggal 4 September, saham-saham perumahan di Hong Kong langsung melesat, jadi yang paling ngetop di Indeks Hang Seng dan jadi yang paling untung di antara pasar saham Asia. Ini karena China lagi berusaha keras untuk menggeliatkan sektor properti yang lagi krisis.
Berdasarkan laporan CNBC kemarin (7/9/2023), saham-saham perusahaan properti besar seperti Evergrande, Logan Group, dan Longfor Group naik lebih dari 9%. Sementara saham Country Garden Holdings malah puncaknya sampai 16,85%. Indeks Properti Daratan Hang Seng juga terangkat sekitar 8,16%.
Bagi Country Garden sendiri, ada kabar gembira. Para kreditur mereka setuju buat memperpanjang pembayaran obligasi swasta dalam negeri senilai 3,9 miliar yuan atau sekitar US$ 540 juta atau kira-kira Rp 8,1 triliun.
Kabar dari Bloomberg juga menyebutkan kalo mereka udah bayar kupon obligasi sekitar 2,85 juta ringgit Malaysia atau sekitar US$ 613.000 atau Rp 9,195 juta.
Walaupun begitu, Country Garden masih harus bayar kupon senilai US$ 22 juta atau kira-kira Rp 330 miliar buat dua obligasi dolar AS yang belum dibayar awal Agustus.
Selain kenaikan saham di Hong Kong, kabar bagus juga datang dari China daratan. Jumat lalu, Bank Rakyat China ngumumin serangkaian langkah buat menghidupin sektor properti.
Salah satu langkah kuncinya adalah longgarkan beberapa aturan pinjaman dan kurangin rasio persyaratan cadangan buat deposito valuta asing dari 6% jadi 4%. Ini akan mulai berlaku tanggal 15 September.
Kayak yang udah diulas sebelumnya, 3 bank terbesar di China, yaitu Bank Industri dan Perdagangan China (ICBC), Bank Pertanian China, dan Bank of China, udah potong suku bunga buat deposito yuan. Langkah-langkah ini diharapkan bisa tingkatin likuiditas dan dorong aktivitas di sektor properti yang sebelumnya lagi tertekan.
Disadur dari detik.com
0 Comments