Beli Properti

Panangian Simanungkalit, seorang pengamat properti nasional bilang, pemerintah butuh bikin 1,3 juta unit rumah tiap tahunnya dalam kurun waktu 21 tahun mendatang. Soalnya, ini adalah bentuk upaya kerja keras nan cerdas buat memenuhi target zero backlog (nol kekurangan) rumah pada tahun 2045 nanti.

Seperti yang disebutkan sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam event Musyawarah Nasional (Munas) Real Estat Indonesia (REI) beberapa waktu silam, backlog perumahan di Indonesia sudah sampe 12,7 juta unit. Karena itulah, imbuh Panangian, Pemerintah harus ngehitung jumlah unit rumah yang bakal didirikan setiap tahunnya.

“Ya, setidaknya kita butuh membangun sekitar 600.000 unit per tahun,” terang Panangian dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Presiden Jokowi bilang ada kebutuhan 700.000 unit per tahun dari keluarga baru.

“Untuk memenuhi kebutuhan keluarga baru, berarti total rumah yang perlu dibangun setiap tahun seharusnya 1,3 juta unit,” katanya.

Nah, yang dibikin sekarang Cuma 200.000 sampe 220.000 unit rumah.

“Data itu kita tahu dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN karena selama ini kan tetap BTN yang menjadi mayoritas untuk men-support (mendukung) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” jelas Panangian.

Karena itu, Panangian mempertanyakan apa yang bikin angka backlog di Indonesia gak berkurang sejak tahun 2014 sampe 2023.

“Kalau klaim Kementerian PUPR benar, harusnya sekarang sudah berkurang 9 juta sejak 2014. Tapi nyatanya seperti lagu aku masih seperti yang dulu,” imbuh dia.

Apalagi kata Panangian, pemerintah punya program yang cukup bagus yaitu menargetkan zero backlog pada tahun 2045. Dia beranggapan, program ini sangat mulia, tapi juga tetap membutuhkan kebijakan atau program yang tak biasa.

“Strateginya harus matang. Jika tidak, program ini hanya akan jadi mimpi belaka,” pungkas Panangian.

Disadur dari kompas.com

Leave A Reply