Beberapa tahun belakangan ini daerah Bekasi, Jawa Barat menjadi area favorit para investor buat mendirikan area industri. Tetapi, karna ekpansi yang masif ini, baik untuk pembangunan area industri, perumahan, dan juga komersial, akhirnya tanah yang menjadi bahan baku utama makin terbatas alias makin sempit.
Ferry Salanto selaku Head of Research Colliers Indonesia bilang kalau wilayah timur Jakarta terus memiliki peran sebagai pusat untuk industri dengan teknologi tinggi, otomotif, dan industri ramah lingkungan.
“Karena tingginya permintaan akan lahan di daerah tersebut telah menyebabkan kelangkaan lahan, terutama di Bekasi. Akibatnya, pertumbuhan industri beralih ke arah Karawang,” kata Ferry dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Menurut blio, kehadiran pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara juga turut memajukan pengembangan lebih lanjut ke arah timur, seperti di Subang dan Purwakarta. Apalagi daerah seperti Karawang, Subang, dan Purwakarta juga punya persediaan lahan yang cukup untuk kegiatan industri saat ini. Sedangkan kalau ke arah barat Jakarta, terpantau Serang menjadi wilayah pembangunan area industri baru.
“Semua perkembangan ini dipacu oleh ekspansi dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Bojonegara di Serang dan Pelabuhan Patimban di Subang,” terang Ferry.
Untuk Saat ini, Bogor menjadi area dengan ketersediaan lahan industri baru paling sedikit. Hal ini tentunya berdampak pada penentuan harga yang lebih tinggi secara signifikan ketimbang dengan area lain.
Menurut Ferry, saati ini Bogor memang tidak dirancang sebagai pusat kegiatan industri. Pengembangan mulai dilakukan di area Sukabumi.
“Pengembangan area industri di wilayah selatan BoDeTaBek bergeser lebih jauh ke arah selatan menuju Sukabumi, di sekitar lokasi Kawasan Industri Cikembar,” pungkasnya.
Disadur dari kompas.com
0 Comments