Di tengah sulitnya beli rumah sekarang, banyak penyewa milih strategi “rentvesting”—mereka beli properti di luar kota mahal, tapi tetap ngekos di kota buat tetap nikmatin vibe urban. Jadi, sambil tetap di apartemen sewaan, mereka tetap bisa nabung ekuitas.
Pesona Rentvesting
Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), harga rumah sekarang udah naik lebih dari 51% sejak sebelum pandemi, bikin banyak calon pembeli jadi mikir dua kali.
Danielle Hale dari Realtor.com bilang, rentvesting ini logis banget buat yang masih pengen tinggal di daerah mahal tapi pengen investasi properti. Dengan rentvesting, mereka bisa cari rumah di tempat yang lebih murah buat invest, dan uang mereka bisa dipakai lebih maksimal buat DP besar.
Gelombang Baru Pemilik Rumah
Salah satu contoh suksesnya Cole Flynn, penyewa di Long Island umur 20-an, yang berhasil beli townhouse di Tampa, Florida, bareng dua temennya. Mereka pakai bonus kerja dan kerjasama sama Nestment buat beli rumah seharga $357.000.
Menurut Flynn, strategi ini bikin mereka udah punya ekuitas rumah bahkan sebelum umur 25 tahun, yang mungkin nggak akan kejadian kalau mereka ngandelin New York.
Keuntungan tahunan dari sewa dan nilai properti yang naik bisa sampe 16%, bikin mereka ngerasain hasil dari ide yang out of the box ini.
Tren Investasi Kecil-Kecilan Naik
Sekarang makin banyak investor kecil yang punya kurang dari 10 properti dan ikut beli properti. Data Realtor.com menunjukkan kalau investor kayak gini sekarang udah nyumbang 63% dari total pembelian properti investor tahun ini. Ini nunjukin makin banyak orang yang coba cara kreatif buat masuk ke pasar properti.
Tantangan Ngurus Properti Jarak Jauh
Walau rentvesting bikin mereka punya investasi, ngurus properti dari jauh juga ada tantangannya, apalagi kalau harga sewa stabil dan biaya kayak asuransi naik. Flynn dan temen-temennya pakai jasa kayak Taskrabbit buat ngurus pemeliharaan dari jauh, jadi penyewa tetap dapet pengalaman yang mulus.
Fenomena Rentvesting di Singapura
Rentvesting ini juga mulai rame di Singapura. Banyak anak muda sana milih tinggal sama orang tua biar bisa sewa unit BTO mereka dan dapet penghasilan tambahan.
Menurut laporan Today Online, anak muda Singapura yang umurnya 26-35 tahun makin banyak yang invest di properti pribadi.
ERA Realty juga nunjukin kalau ini dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan mereka dan pengen hindari batasan usia atau pendapatan buat beli apartemen biasa.
Pergeseran Tren Investasi
Seorang pakar bilang kalau selain harga naik, ada juga faktor kayak kondominium besar baru yang ikut ngedorong tren ini.
Dengan banyaknya opsi investasi yang lebih fleksibel, calon pemilik rumah sekarang didorong buat coba strategi kreatif kayak rentvesting ini biar tetap bisa nabung ekuitas tanpa ninggalin lifestyle perkotaan.
Di tengah makin sulitnya jalur punya rumah yang tradisional, kreativitas jadi kunci buat wujudkan impian punya properti.
Disadur dari theindependent.sg
0 Comments