Ada kabar baik nih buat Kamu-kamu pekerja informal. Pasalnya, pemerintah menyiapkan bantuan pembiayaan rumah buat Kamu.
Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR menerangkan, untuk saat ini penyaluran bantuan tersebut akan melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Herry juga menyebutkan, pemerintah juga akan mendalami penyaluran bantuan pembiayaan melalui fasilitas pembiayaan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT).
“Konsepnya komunitas, malah jumlahnya jadi lebih besar jadi 50.000,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Sebelumnya, Herry menyampaikan bahwa target penyaluran FLPP di 2023 akan menyasar pada pekerja informal berbasis komunitas.
“Fokus tahun 2023 untuk informal, khusus kita layani nanti semua komunitas. Kemarin kan dari BP2BT sudah ada pedagang pasar, gojek, nanti tahun 2023 kita lakukan secara masif bersama BP Tapera,” ujarnya.
Adi Setianto selaku Komisioner BP Tapera memaparkan mengenai skema penyaluran bantuan yang akan diupayakan dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
BP Tapera juga menjalin kerja sama dengan perbankan untuk pengumpulan dana peserta dan penyaluran bantuan FLPP. Peserta dapat menerima manfaat FLPP tersebut apabila iuran tabungan peserta lancar dan terbukti bankable.
Dengan bantuan Kemenaker melalui BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Adi, penyaluran FLPP untuk pekerja non-fixed income akan lebih teratur. Pasalnya, sampai detik ini penyaluran FLPP dari 1 juta yang disalurkan hanya 10% yang menyasar pekerja informal yaitu kurang lebih 100.000 pekerja.
“Teknisnya adalah kami pakai saving plan, jadi kalau MBR itu UM [upah minimum] sampai Rp8 juta, kami coba bagi-bagi UM, misal yang 4 juta itu 3 persen, [iuran] Rp120.000, menabung bisa harian, mingguan, bulanan,” paparnya.
Disadur dari bisnis.com