Beli Properti

Menurut catatan Bank Indonesia (BI), harga properti residensial atau harga rumah di pasar primer secara tahunan meningkat pada kuartal pertama tahun 2023. Hal ini tampak dari naiknya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I-2023 sebesar 1,79%, lebih rendah ketimbang pertumbuhan 2% yoy pada kuartal sebelumnya.

Sebagai informasi, yang dimaksud dengan properti residensial ialah properti yang digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian, singkatnya adalah rumah.

Dilansir dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dikatakan kenaikan ini terjadi pada rumah tipe menengah yakni 2,76%. Lalu untuk rumah kecil dan besar juga mengalami peningkatan, yakni masing-masing sebesar 1,77% dan 1,36%.

“Secara spasial, pergerakan indeks harga rumah yang melambat pada kuartal I 2023 terutama terjadi di Kota Pontianak, Yogyakarta dan Surabaya,” tulisnya dilansir Rabu (17/5/2023).

Sementara itu, untuk penjualan properti residensial per kuartal I-2023 terkontraksi hingga 8,26%. Penurunan penjualan ini terjadi lantaran penjualan rumah kecil anjlok hingga 15,64% yoy dan penjualan rumah besar turun sebesar 6,52%.

“Untuk penjualan rumah menengah masih tumbuh positif 6,55% yoy, setelah sempat terkontraksi 18,88% yoy di kuartal sebelumnya,” tambahnya.

Terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan rumah, sebut saja mulai dari naiknya harga material, bunga KPR, perizinan dan birokrasi, uang muka yang tinggi hingga persoalan pajak.

BI juga mencatat sumber pembiayaan utama pembangunan properti residensial oleh pengembang masih dari pembiayaan non-perbankan. Laporan BI menyebutkan total kebutuhan modal pembangunan berasal dari dana internal.

“Sumber alternatif pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer antara lain pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen dengan proporsi masing-masing sebesar 16,23% dan 7,1% dari total modal,” catat BI.

Kemudian, berdasarkan komposisi dana internal, porsi paling besar bersumber dari laba ditahan diikuti modal disetor. Lalu dari sisi konsumen, skema pembiayaan KPR masih mendominasi dengan pangsa sebesar 74,83% dari total pembiayaan, diikuti tunai bertahap dan tunai keras.

Disadur dari detik.com

Leave A Reply