Berkembangnya Fasilitas Turut Mendongkrak Harga Properti di Makassar

Beberapa tahun belakangan ini harga rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan melejit imbas dari perkembangan fasilitas pendukung di Kota tersebut. Menurut indeks data harga rumah bekas 99.co Indonesia dan Rumah123.com, 11 dari 13 kota dalam indeks mengalami pertumbuhan harga tahunan.

Sebelumnya pada Februari kemarin, Makassar sempat mencatatkan kenaikan harga tahunan tertinggi hingga 7%, tetapi kini kembali menorehkan kenaikan tahunan tertinggi yaitu 10,2%.

Shafirra Shikka Larasati selaku Business Improvement General Manager 99 Group Indonesia memaparkan, ada 2 alasan utama yang berkontribusi terhadap tingginya permintaan di Kota Makassar, yaitu Makassar berposisi sebagai salah satu pusat kota dengan fasilitas komersial dan publik yang lengkap. 

Serta kota Makassar juga berlokasi di dalam atau dekat dengan pengembangan proyek properti yang digarap sejumlah pengembang terkemuka.

Ada 3 proyek pengembangan infrastruktur besar, Shafirra menambahkan, yang menjadi stimulus penjualan properti di Kota Makassar seperti rencana pembangunan Tol Mamminasata, jalur kereta api Makassar-Parepare, dan penyelesaian Makassar New Port yang berpotensi menggairahkan perekonomian Makassar. 

“Makassar adalah kota yang menjanjikan bagi para peminat properti. Dalam beberapa tahun mendatang, kota ini diharapkan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin potensial untuk investasi properti,” ungkapnya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (20/6/2023). 

Sepanjang 2022, sebanyak 59,9% pasar rumah tapak di Makassar terserap oleh warga lokal,. selebihnya diserap oleh peminat dari luar kota seperti Surabaya sebesar 2,4%, Medan 4,1%, Palu 2,8%, dan Jakarta 8,5%.

Shafirra juga menyebutkan bahwa mayoritas pembeli potensial properti di Makassar adalah generasi muda berusia 25—44 tahun sebesar 76,5%. 

“Segmen usia ini berada dalam usia produktif, tetapi sudah mencapai stabilitas keuangan dan memiliki daya beli untuk membeli properti dibandingkan dengan rentang usia yang lebih muda, yakni 18—24 tahun,” ujarnya.

Untuk jenis properti yang diminati ialah rumah tapak sebesar 69,5%, ruko 14,6% dan tanah kosong 6,2%. 

Rumah tapak dengan range harga di bawah Rp 400 juta masih menjadi primadona dengan porsi 41,4%, diikuti dengan rumah yang berkisar antara Rp 400 – 1 miliar sebanyak 37,2% dan kisaran harga Rp1 – 3 miliar sebesar 14%. 

Adapun kawasan yang paling banyak peminatnya adalah kecamatan Tamalate sebesar 23,2%, kecamatan Makassar 17,9%, kecamatan Rappocini 14,4%, kecamatan Biringkanaya 13,3% dan Panakkukang 10,4%. 

“Sejumlah wilayah seperti Rappocini dan Panakukkang yang terletak di pusat kota Makassar, merupakan lokasi pengembangan properti komersial dan fasilitas publik seperti hotel, pusat perbelanjaan, universitas, dan pusat pemerintahan provinsi,” terangnya.

Disadur dari bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *