Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) punya target mengucurin duit buat pembiayaan rumah lewat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera sekitar Rp12,12 triliun di paruh kedua tahun 2023.
Adi Setianto selaku Komisioner BP Tapera, yakin bisa ngecairin dana buat Rumah Tapera sekitar 111.591 unit rumah, totalnya Rp12,12 triliun, buat warga yang berpenghasilan rendah.
Rinciannya, dari FLPP ada 102.773 unit senilai Rp11,02 Triliun, trus dari dana Tapera ada 8.818 unit rumah senilai Rp1,1 Triliun.
“Hal ini dapat dioptimalisasikan BP Tapera melalui mitra strategis yaitu Bank Penyalur dan Pengembang dalam rangka meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan,” ujar Adi dalam keterangan tertulis, Minggu (13/8/2023).
Adapun, sampe tanggal 4 Agustus 2023, BP Tapera udah ngucurin dana buat FLPP sekitar 126.227 unit rumah senilai Rp14,16 Triliun. Rumah-rumah ini ada di 9.233 perumahan yang dibangun oleh 6.230 pengembang lewat 38 Bank Penyalur di 33 provinsi sama 386 kabupaten/kota.
“Tidak hanya untuk FLPP, BP Tapera juga telah merealisasikan pembiayaan Rumah Tapera untuk ASN sebanyak 3.254 unit senilai Rp369,1 Miliar,” jelasnya.
Adi mengaku yakin pihaknya bakal sukses mencapai target penyaluran Rumah Tapera FLPP sebanyak 229.000 unit rumah senilai Rp25,18 Triliun, dan Pembiayaan Rumah Tapera untuk ASN sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,5 Triliun pada tahun ini.
”Kami berupaya optimal untuk terus mewujudkan rumah yang berkualitas, tepat sasaran dan dihuni dengan terus melakukan inovasi dan layanan prima, sehingga penyaluran dana FLPP maupun Tapera dapat terealisasi sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah” kata Adi.
Sebelumnya udah diinfokan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pastiin bantuan biaya rumah tetap jalan sesuai target meskipun harga rumah subsidi naik.
Pemerintah baru-baru ini naikin harga rumah subsidi lewat Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR No. 689/KPTS/M/2023 tentang hal-hal teknis. Di situ diatur soal luas tanah, luas lantai, harga jual rumah subsidi, dan bantuan uang muka perumahan.
Dalam Kepmen ini, rumah subsidi dapat pembebasan pajak sekitar 11 persen dari harga jual rumah tapak atau sekitar Rp16 juta – Rp24 juta buat setiap unit rumah.
Batasan harga rumah tapak yang dapat pembebasan pajak sekitar Rp162 juta – Rp234 juta buat tahun 2023 dan sekitar Rp166 juta – Rp240 juta buat tahun 2024 buat masing-masing zona.
Herry Trisaputra Zuna selaku Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR, bilang kalau penyaluran FLPP udah setengah dari target 220.000 unit yang ditentuin.
Kenaikan harga rumah subsidi ini ga bakal ngaruh besar dan ganggu rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN).
Disadur dari bisnis.com