Baru-baru ini, selebriti Jessica Iskandar atau yang juga dikenal dengan Jedar, menjual apartemen yang katanya hadiah dari Richard Kyle, mantan pacarnya. Jedar ngaku kalo apartemen itu emang dibeli buat tujuan investasi.
“Sebenarnya apartemennya pas beli untuk investasi terus karena memang sudah menguntungkan ya sudah dijual saja gitu. Jualnya juga cepat, untungnya juga nggak banyak-banyak yang penting cepat laku,” terang Jedar, seperti dikutip detik.
Uang penjualan itu akhirnya dipake buat ngerenovasi rumahnya yang berada di Jakarta. Konon katanya, Jedar juga punya niatan buat beli apartemen lagi kalo ada rezeki. Alasannya adalah buat investasi.
“Kalau ada rezeki kenapa nggak, kan itu bagus buat investasi ke depannya pasti lebih menguntungkan. Kalau ada rezeki nanti mudah-mudahan bisa investasi lagi,” ucapnya.
Lantas muncul pertanyaan, apakah saat ini investasi di apartemen merupakan pilihan yang baik? Berikut ulasannya.
Cuan investasi apartemen tipis
Kita semua juga paham, kalo di bisnis properti ada dua potensi keuntungan. Pertama, ada yang namanya capital gain (naiknya harga apartemen). Kedua, bisa dapet passive income dari hasil disewakan.
Tepat bulan Juli kemarin, Ferry Salanto selaku Senior Associate Director Research dari Colliers International, bilang kalo investasi di apartemen mulai kurang diminati. Alasannya, keuntungannya dianggap tipis, gitu.
“Ada orang bikin video bahwa investasi apartemen rugi karena harganya nggak naik. Itu sebenarnya benar. Karena pemilik apartemen merasa, ‘saya rugi beli apartemen karena apartemen kosong susah banget cari penyewa’. Itu fenomena yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, dan itu benar,” ucap Ferry.
Terus gimana dengan cuan dari persewaan? Ferry juga bilang, jumlah apartemen yang tersedia jauh lebih banyak dari yang dicari, jadi pemilik apartemen harus berebutan sama apartemen-apartemen lainnya.
“Market nggak bagus. Saat orang beli motifnya untuk berinvestasi, jadi beli karena investasi ada resiko ini, ketika nggak terisi mereka harus bayar service charge yang gak bisa ditunda walau sebenarnya unit mereka kosong, nggak ada income,” tambah Ferry.
Ferry nambahin lagi nih, sekarang ada pergeseran tren beli apartemen. Dulu, 58% yang beli buat investasi dan gak ditempati, sisanya 42% buat tempat tinggal.
Tapi sekarang, tahun 2023, yang beli buat investasi cuma 46%, sementara 54% yang beli buat ditempati. Alasannya, kebanyakan orang butuh tempat tinggal, dan pengembang lebih fokus buang stok.
Disadur dari cnbcindonesia.com
0 Comments