Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya buat nyiapin berbagai macam teknologi soal pembangunan rumah tapak maupun rumah susun (rusun).
Soal rusun, ini berhubungan dengan inovasi Rusun Pracetak Modular Volumetrik seperti 22 Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang digarap dalam waktu yang cepat.
“Selain konstruksi bangunan, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana teknologi pembuatan toilet mudah dan cepat, namun juga berkualitas,” papar Iwan dalam siaran pers, Kamis (14/9/2023).
Kedua, teknologi rumah sederhana tipe 36 yang bisa dikerjakan dengan harga under Rp 70 juta. Nggak cuma buat rumah tanggap bencana yang dikerjain sama Kementerian PUPR, nanti teknologi baja juga bakal dipake buat bangun rumah subsidi sama para pengembang.
Iwan bilang, Kementerian PUPR mendorong perkembangan industri konstruksi, tapi penting banget buat diinget, teknologi baja ini harus nggak cuma murah tapi juga harus kuat dan gampang diaplikasin di lapangan.
“Sebab rumah murah bukan berarti murahan tapi juga harus berkualitas,” ucap dia.
Sebagai contohnya saja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diminta buat bikin berbagai inovasi pemanfaatan teknologi dan produk baja buat sektor perumahan. Iwan menilai, hal ini perlu biar pembangunan rumah ke depan bisa dilaksanakan lebih cepat, masif, dan tentunya kualitasnya tetap terjaga.
“Saat ini, kebutuhan rumah untuk masyarakat semakin meningkat. Sehingga, Kementerian PUPR berharap Krakatau Steel untuk bisa melakukan berbagai inovasi penggunaan baja untuk pembangunan hunian,” katanya.
Disadur dari kompas.com