AI generatif bakal bawa peluang gede banget buat sektor ruang kantor di Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke depan. Teknologi ini diprediksi bisa ningkatin produktivitas, kreativitas, dan efisiensi di sektor ini.

“Meskipun aplikasi AI di Indonesia masih dalam tahap awal, pentingnya infrastruktur AI sudah jelas. AI mempercepat proses transaksi real estate secara signifikan, meningkatkan kampanye pemasaran melalui digitalisasi tingkat lanjut, memberikan kesan pertama properti menggunakan teknologi seperti VR, membantu identifikasi prospek, dan memperlancar pertukaran dokumen,” kata Bagus Adikusumo selaku Head of Office Services Colliers Indonesia dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (13/8/2024).

“Agar tetap kompetitif, kita harus merangkul AI sepenuh hati,” imbuhnya.

Mike Davis, Managing Director of Occupier Services Colliers di Asia Pacific, bilang AI bakal ngefek ke semua layanan dengan cara bikin tools baru yang bikin layanan lebih efektif. Mulai dari nyari lokasi, optimasi portofolio, sampai desain ruang kerja, semuanya bisa dilakuin dengan bantuan AI.

Teknologi ini bikin sektor real estate komersial bisa pakai lebih banyak data, kerja lebih cepat, dan punya lebih banyak opsi buat ambil keputusan yang pas.

“Untuk ruang kantor, AI akan mempengaruhi setiap lini layanan dengan menciptakan alat-alat baru untuk meningkatkan penyampaian layanan,” kata Davis.

“Colliers memanfaatkan AI untuk menyediakan solusi paling efektif bagi tantangan terbesar klien kami. Dari strategi portofolio hingga administrasi sewa, strategi tempat kerja hingga intelijen lokasi, manajemen proyek hingga manajemen fasilitas dan manajemen transaksi, AI merevolusi industri,” ujarnya.

Menurut laporan Colliers, AI bakal ngasih dampak di beberapa area layanan utama seperti:

1. Konsultasi Tempat Kerja: Algoritma otomatis buat nyediain pilihan ruang hunian dan 3D.

2. Administrasi Sewa: Pakai teknologi OCR AI buat nyederhanain proses manajemen.

3. Strategi Portofolio: Analisis prediktif buat optimasi portofolio.

4. Manajemen Fasilitas: Pemeliharaan gedung otomatis dan notifikasi peralatan.

5. Manajemen Proyek: Rekomendasi biaya terendah dan alokasi sumber daya terbaik.

6. Manajemen Transaksi: Survei lokasi otomatis.

7. Kecerdasan Lokasi: Nyari lokasi dan talent baru dengan cara proaktif.

8. Solusi Rantai Pasokan: Prediksi perubahan real-time buat prakiraan permintaan atau inventaris.

Davis juga bilang waktu dan dampak AI beda-beda tergantung di area mana. Contohnya, manajemen transaksi mungkin agak susah buat diadopsi karena sensitif, tapi administrasi sewa dan manajemen fasilitas udah mulai pake AI, walau efeknya masih belum gede banget.

Dia juga antusias sama AI buat strategi portofolio dan manajemen transaksi. Menurutnya, dengan machine learning, tim real estate bisa nyusun strategi portofolio lebih cepat. Ditambah analisis prediktif, tim transaksi bisa ngembangin strategi terbaik dengan timing yang lebih tepat, ngikutin tren pasar yang diprediksi.

Disadur dari detik.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu