Investasi Properti

Pada kuartal ketiga 2022 ini, Indonesia masih menorehkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yakni mencapai angka 5,72 persen. Dengan begitu, Indonesia menjadi negara dengan potensi ekonomi yang baik dan lebih resilient terhadap krisis.

Sektor yang mencatatkan kinerja bisnis yang baik salah satunya adalah properti. Dengan kenaikan yang di atas 5 persen ini tentunya membuat kalangan pengembang/developer semakin percaya diri untuk beroperasi di sisa-sisa tahun 2022 dan untuk menghadapi tahun 2023 yang akan datang sebentar lagi.

Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group menilai kondisi ekonomi Indonesia yang relatif baik ketimbang negara lain membuat para pelaku usaha lebih percaya diri dan di sisi lain saat ini merupakan momen yang baik bagi masyarakat untuk membelanjakan uangnya pada produk investasi yang tepat.

 “Jadi situasi saat ini sangat tepat bagi masyarakat untuk membeli produk properti karena ada banyak peluang. Salah satunya, harga properti saat ini ditawarkan sangat affordable dan ada banyak kemudahan yang diberikan pemerintah, perbankan, maupun pengembang sehingga sekarang saatnya membeli,” ungkapnya.

Produk properti sendiri memiliki sejumlah potensi yang bisa menjadi instrumen investasi yang paling aman. Properti dapat menjaga nilai intrinsiknya sehingga paling tidak tak akan terkikis oleh inflasi.

Ditambah lagi, selain bisa dihuni produk properti juga menghasilkan keuntungan dari peningkatan modal (capital gain) dan bisa disewakan (capital yield).

Hal tersebut membuat keuntungan yang bisa diperoleh bagi pemilik produk properti selain imbal investasi yang optimal juga terkait value-nya yang berkembang terus-menerus.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tembus 5 persen juga bisa menjadi pijakan yang baik untuk menghadapi bisnis tahun 2023 dan itu akan semakin mendorong peningkatan nilai produk properti saat ini.

Hal itulah yang menjadi alasan developer untuk menatap optimistis bisnis properti dan menjadi momentum yang tepat bagi investor maupun masyarakat untuk segera melakukan pembelian. Potensi lainnya pun juga datang dari produk properti yang berada di kawasan transportasi publik atau transit oriented development (TOD).

“Ada banyak indikator yang bisa dilihat dari prospek bisnis properti yang sangat mudah dipahami. Produk kami di The Newton 2 misalnya, dikembangkan di kawasan superblok Ciputra World 2 Jakarta yang sudah beroperasi perkantoran dan dekat dengan fasilitas lifestyle, kantor-kantor kedutaan, dan sebagainya. Potensi itu membuat value produk yang kami pasarkan terus meningkat termasuk dari harga sewanya,” ungkapnya.

Disadur dari rumah.com

Leave A Reply