Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melihat adanya peluang dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2022 untuk mendongkrak perekonomian sekaligus menuntaskan persoalan backlog atau kekurangan perumahan yang terbilang tinggi, yaitu 12,75 juta unit.

Hal tersebut disampaikan oleh Iwan Suprijanto selaku Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dalam pembukaan Pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

“Salah satu tantangan dalam penyediaan perumahan, yaitu angka kebutuhan atau backlog yang masih tinggi sehingga masih memerlukan kontribusi dari semua pemangku kepentingan, bukan hanya dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah saja, akan tetapi memerlukan kolaborasi dengan pihak swasta maupun perbankan,” ungkap Iwan, dikutip Minggu (20/11/2022).

IPEX 2022, Iwan menambahkan, juga bisa menjadi kesempatan bagi pengembang/developer di sektor properti untuk bangkit dan meningkatkan pembangunan rumah sekaligus mendukung Program Sejuta Rumah (PSR) di Indonesia.

Dalam event tersebut, Iwan mendorong para developer supaya tidak hanya menjalin kedekatan dengan konsumen, tetapi juga sekaligus melakukan riset pasar demi pengembangan usaha.

Pasalnya, saat ini sektor perumahan dituntut untuk berupaya lebih keras dan kreatif dalam menghadapi tantangan kenaikan nilai produksi yang dibarengi dengan minat pasar yang relatif melemah pada masa pasca pandemi ini.

“Kami berharap melalui kegiatan Pameran Ippex 2022 ini masyarakat bisa mendapatkan pilihan hunian yang layak dan terjangkau,” Iwan berharap.

Lebih jauh, Iwan menjelaskan pemerintah terus gencar dalam PSR sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan memberikan strategi untuk percepatan realisasi program tersebut.

Seperti dengan menyediakan Program Bantuan Perumahan yang terdiri atas pembangunan rumah susun (rusun) sewa bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 12.787 unit dan pembangunan rumah khusus (rusus) sebanyak 2.300 unit.

Kemudian, masih ada lagi pembangunan Rumah Swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah sebanyak 186.172 unit dan Bantuan Prasaran Sarana dan Utilitas (PSU) untuk rumah subsidi sebanyak 20.530 unit, serta Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan target 200.000 unit dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 22.000 unit.

Dengan begitu, Iwan pun juga berharap adanya dukungan dari para developer perumahan untuk membantu realisasi PSR terwujud sehingga dapat mengentaskan masalah backlog rumah.

Sementara itu, Haru Koesmahargyo selaku Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyebutkan, maksud dari kegiatan pameran Ippex 2022 ini merupakan upaya BTN untuk mewujudkan dan membantu masyarakat dalam hal pemilihan produk properti. Peserta ajang pameran ini terdiri atas 42 pengembang rumah komersial dan perumahan subsidi.

“Proyek perumahan yang dipasarkan ada 325 yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Kami menargetkan ada 69.000 pengunjung dan transaksi yang cukup tinggi,” ungkap Haru.

Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses KPR dalam ajang ini, BTN memberikan suku bunga spesial mulai 2,47 persen untuk satu tahun pertama, bebas biaya dan diskon asuransi jiwa 5 persen, sementara harga properti yang ditawarkan dibanderol dari Rp 160 juta.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply