Kamu pernah merhatiin gak, rumah dengan atap genteng tanah liat terasa lebih adem ketimbang rumah dengan atap berbahan lainnya ? Ternyata, ini bukan cuma perasaan Kamu saja lho. Pasalnya, segala aspek di genteng tanah liat memengaruhi fungsinya sebagai penutup atap rumah.
Dikutip dari ehow, Senin (7/3/2023), seperti namanya, genteng tanah liat berbahan dasar tanah liat yang memiliki massa termal baik, seperti bata merah.
Massa termal merupakan kemampuan sebuah material untuk menyerap, menyimpan dan menyalurkan panas. Genteng dari tanah liat ini sanggup menyerap panas dengan baik, menyimpannya, dan kemudian menyebarkannya perlahan-perlahan di malam hari ketika suhu udara dingin.
Lain halnya dengan atap berbahan aspal atau logam yang langsung mengalirkan panas begitu terkena panas. Bahkan, majalah Western Roofing mengungkapkan, genteng tanah liat menyebarkan 70% lebih sedikit panas ke dalam rumah selama musim panas.
Tak hanya itu, jika Kamu perhatikan, genteng tanah liat dipasang miring dengan teknik tertentu untuk menahan air hujan walaupun memiliki rongga. Genteng tanah liat dipasang dengan menggunakan pasak atau paku melalui tepi atas genteng dan ditahan ke penyangga kayu.
Teknik pemasangan ini membuat aliran udara dapat bergerak bebas di sekitar genteng. Lalu, genteng tanah liat juga sanggup memantulkan lebih banyak sinar matahari, walaupun tingkat kemampuannya bergantung kepada warnanya.
Genteng tanah liat asli yang tidak diwarnai apapun memiliki kemampuan memantulkan sinar matahari sebesar 33%. Karena itulah, Lawrence Berkeley National Laboratory memposisikan genteng tanah liat di peringkat 36 di Solar Reflectance Index
Sedangkan untuk genteng yang diberi warna putih sanggup memantulkan 70-80% sinar matahari yang mencapai permukaannya. Sementara genteng aspal hitam hanya dapat memantulkan 5-15% sinar matahari dan genteng aspal putih hanya sanggup memantulkan 35-55%.
Disadur dari kompas.com