REI Sebut Apartemen di Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja

Apa kabar, bro? Kabar tentang apartemen yang lagi dijual di Jakarta enggak terlalu bagus nih. Jadi, menurut yang diungkapin sama Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta, Chandra Rambey, waktu lagi ceritain hasil survei dari REI DKI Jakarta, keadaannya lagi kurang oke nih.

Jadi begini, data dari survei itu nunjukin, 51,7 persen responden bilang, penjualan apartemen di Jakarta cuman bisa lakuin kurang dari 10 unit tiap bulannya. Ya, kurang oke banget kan, geng.

“Itu menunjukkan betul bahwa kinerja apartemen jual lagi tidak bersahabat,” ungkap Chandra.

Terus, 37,9 persen dari mereka yang di-survei bilang, apartemen yang paling laris itu berada di kisaran harga Rp 12 juta sampai Rp 20 juta per meter persegi. Jadi, ini kan segmen buat yang punya budget menengah ke bawah gitu.

Nah, soal cara bayarnya, mayoritas, yakni 58,6 persen, lebih suka pake Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Sisanya, 27,6 persen lebih memilih bayar secara bertahap, dan 31 persen memang pilihannya bayar cash langsung. Tergantung budget dan preferensi masing-masing lah, bro.

“Makanya kembali Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI harus melobi perbankan, karena kalau itu kebijakannya enggak baik, penjualan pasti akan turun,” tambah Chandra.

Beda nih sama apartemen, rumah kelas menengah-atas justru lagi ngebut. Jadi, perumahan kelas atas ini dinyatakan sebagai segmen properti yang paling oke. Mayoritas orang, sekitar 60,1 persen, nge-pilih rumah kelas menengah atas sebagai yang terbaik.

Nah, di bawah itu ada rumah kelas menengah dengan 28,1 persen, dan yang terakhir, apartemen strata cuma 5,7 persen. Kalo dipikir-pikir, ini hasilnya dipengaruhi banget sama kondisi ekonomi yang susah selama pandemi, bro.

“Sebenarnya kita bisa rasakan, yang paling terdampak pandemi adalah yang paling bawah karena social safety-nya habis tergerus,” tegas Chandra.

Cuma beda, nih. Orang yang punya ekonomi lumayan ok punya peluang lebih gede buat tetep stay strong di tengah pandemi. Jadi, mereka punya kemampuan yang lebih buat bangkit lagi.

Disadur dari kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *