Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ngasih dukungan penuh pada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) soal perluasan akses produk yang menyasar para pekerja mandiri unbankable (tidak masuk persyaratan bank). Hal ini adalah penerapan dari program Tabungan Perumahan Tapera (TRT).

Friderica Widyasari Dewi selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK ngasih apresiasi tersebut kepada BP Tapera sebagaimana dilansir dari siaran pers, Selasa (17/10/2023).

“OJK mendukung BP Tapera sebagai lembaga bentukan pemerintah yang menyediakan pembiayaan perumahan dengan menyasar pada masyarakat, khususnya yang memiliki penghasilan rendah melalui TRT,” ucap Friderica.

Dari data BP Tapera sendiri, pekerja mandiri yang bisa ngambil dana FLPP dari tahun 2022-2023 cuma sebesar 6 persen dari total penyaluran.

Adi Setianto selaku Komisioner BP Tapera bilang, hal ini memperlihatkan bahwa gak gampang bagi para pekerja mandiri buat ngedapetin akses pembiayaan perumahan karena masih dianggap tak memenuhi persyaratan bank.

“Untuk menjawab tantangan tersebut dan memperluas akses pembiayaan perumahan pekerja mandiri, terutama yang termasuk kategori unbankable, maka BP Tapera meluncurkan produk TRT melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” terangnya.

Salah satu strategi yang diambil BP Tapera dalam rangka percepatan penyaluran Rumah Tapera adalah TRT berbasis saving plan (manfaat tabungan).

Soal ini, para pekerja mandiri cukup nabung sebesar cicilan selama 3 bulan sebagai syarat buat ngambil program pembiayaan yang dimaksud. Lalu, TRT bisa diambil setelah masa tenor cicilan lunas senilai total tabungan beserta dengan hasil pemupukannya.

Disadur dari kompas.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu