Pembiayaan Properti

Masyarakat Indonesia punya antusiasme yang cukup tinggi soal membeli rumah subsidi dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono atau yang kerapa disapa Pak Bas menyampaikan, realisasi FLPP tahun 2023 sudah tersalurkan 100 persen, yakni sebanyak 220.000 unit. Bahkan, masyarakat yang mengantre dalam rangka pemanfaatan FLPP pada tahun 2024 sudah sebanyak 16.000.

“Tercatat sudah ada antrean 16.000 untuk tahun 2024. Walaupun anggaran FLPP diperkirakan pada Juli 2024 sudah habis tersalurkan, saya usahakan FLPP ditambah lagi anggarannya,” kata Basuki dalam acara HUT ke- 5 Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) dan Kongres ke-2 HIMPERRA 2023 pada Kamis malam (7/12/2023) dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Menurut blio, penambahan alokasi bantuan rumah bersubsidi itu penting banget, mengingat pesan dari Menteri Keuangan yang bilang kalau rumah bersubsidi adalah salah satu roda penggerak perekonomian di Indonesia.

Di sisi lain, Pak Bas juga berpesan buat para pengembang perumahan bersubsidi untuk terus meningkatkan kualitas konstruksi hunian beserta kawasannya.

“Membangun rumah juga harus membangun kawasannya, supaya penghuni jadi lebih nyaman, dengan kenyamanan sehingga lebih produktif para penghuninya,” ujarnya.

Pemerintah juga tak tinggal diam, melalui Kementerian PUPR pemerintah turut mendukung kelengkapan fasilitas di kawasan perumahan bersubsidi melalui bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU). Pada tahun anggaran 2023, bantuan PSU yang terlaksana sebanyak 43.068 unit rumah bersubsidi di seluruh Indonesia.

“Bukan hanya jalan, PSU juga disediakan untuk fasilitas sanitasi dan air bersih. Kementerian PUPR akan lebih detail pada penyaluran PSU di rumah-rumah bersubsidi,” tandas Basuki.

Disadur dari kompas.com

Leave A Reply