Nah, guys, masalah backlog atau kekurangan hunian masih jadi permasalahan berat buat pemerintahan baru yang bakal ngejalanin tugasnya selama 5 tahun ke depan nih, sesuai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bakal diumumin.
Banyak pihak lagi nih yang lagi mikir keras buat nemuin cara paling jitu buat ngatasi masalah itu. Nixon L P Napitupulu selaku Direktur Utama dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau yang lebih dikenal sebagai BTN, udah mulai ngebahas strategi pembiayaan rumah buat 5 tahun ke depan nih, pas lagi di bawah pemerintahan baru.
“Kıta mulai dişkusi dengan pemerintah, Kementerian PUPR, ke level teknis minggu lalu. Pembicaraan ke depan pola seperti apa, kıta sedang cari pola bisa lebih murah buat APBN sampai 5-10 tahun ke depan,” tutur dia saat ditemu awak media di sela perayaan HUT ke-74 BTN di GBK Arena, Jakarta, Minggu (3/3/2024) kemarin.
Nixon bilang, dalam diskusi yang digelar, juga mulai dibahas soal rencana Calon Presiden Prabowo Subianto yang bakal nyediain sekitar 3 juta hunian buat masyarakat yang terbagi menjadi 3 segmen.
“Di dalam visi misi (Prabowo) ada tiga segmen. Satu perumahan di pedesaan, dua perumahan di pesisir nelayan, Tiga urbanisasi atau perkotaan,” imbuhnya.
Berkaitan dengan itu, Nixon pun menyinggung soal pembiayaan perumahan pada segmen pedesaan. Nixon menilai, pembiayaan perumahan di segmen pedesaan gak bisa disamain sama segmen perkotaan atau wilayah urbanisasi yang selama ini bisa pake Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
“Mungkin pola pedesaan kita harus dalami pakai pola lain selain KPR. Kalau pakai KPR berat karena service ratio engga masuk,” lanjut dia.
Disadur dari detik.com