Achmad Nur Hidayat, seorang ekonom sekaligus pakar kebijakan publik Universitas Pembangunan Veteran Jakarta, bilang kalau penjualan properti bakalan anjlok lagi meski pemerintah udah ngeluarin kebijakan buat memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat pembelian rumah tapak dan satuan rumah susun sampai di akhir tahun 2025.
Salah satu di antara beberapa faktor yang jadi alasan kenapa insentif PPN tersebut diprediksi gak bakalan cukup efektif buat jangka panjang adalah suku bunga yang tinggi.
Menurut Achmad, gak sedikit calon buyer yang harus menunda keputusan mereka buat punya rumah gara-gara suku bunga yang tetap tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Menurut Achmad, tak sedikit calon pembeli yang menunda keputusan mereka untuk mempunyai hunian gara-gara suku bunga yang tetap tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Gak cuman itu, lanjut Achmad, yang juga bikin properti menjadi sebuah kebutuhan yang makin sulit buat diperoleh adalah daya beli masyarakat yang bisa dibilang masih rendah, apalagi pasca pandemi dan tekanan inflasi. Dah lah, makin sulit ini mah.
Karena itulah, menurut Achmad kebijakan perpanjangan diskon atau insentif PPN DTP ini nanti hasilnya gak akan maksimal. Menurutnya, besarnya ongkos pembiayaan rumah ditambah dengan rendahnya daya beli masyarakat gak akan bikin kebijakan fiskal kayak gini berdampak pada keseluruhan pasar properti, paling cuma beberapa segmen tertentu aja yang kena.
Karena itulah, Achmad menilai pemerintah juga harus ngeluarin intervensi kebijakan yang lebih komprehensif biar dapat memicu kebangkitan sektor properti.
Pemerintah juga harus mulai mikirin sejumlah langkah lain di samping insentif fiskal PPN DTP ini, peningkatan subsidi bagi golongan masyarakat dengan penghasilan rendah, relaksasi kebijakan Loan to Value (LTV), serta penurunan suku bunga KPR.
Achmad bilang kalau daya beli masyarakat bisa didongkrak dan sektor properti bisa kembali tumbuh secara kontinyu dengan pendekatan yang lebih menyeluruh, gak cuma dengan insentif PPN yang diberikan, tetapi juga kemudahan akses pembiayaan serta penyesuaian suku bunga.
Selain itu, Pemerintah juga harus ngambil beberapa langkah tambahan biar pasar properti benar-benar bisa pulih dan tumbuh secara berkelanjutan seperti kebijakan suku bunga yang lebih rendah, relaksasi regulasi pembiayaan, serta program perumahan yang lebih inklusif lagi.
Disadur dari disway.id
0 Comments