Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mendirikan hunian bagi warga berpenghasilan rendah. Hal itu disampaikan oleh Bambang Susantono selaku Kepala Otorita IKN usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Rabu (2/11/2022).
“Masyarakat berpenghasilan rendah tadi juga diminta oleh Pak Presiden untuk dibuat (huniannya),” ungkap Bambang.
Ke depannya IKN akan didesain sedemikian rupa untuk bisa ditinggali oleh aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, warga lokal, para pekerja serta kelompok-kelompok di luar kategori itu. Tak terkecuali di dalamnya akan disiapkan hunian untuk para guru dan tenaga kesehatan, Bambang menjelaskan.
“Misalnya nanti ada sekolah-sekolah ada gurunya, ada lain-lain. Kemudian ada hospital, rumah sakit, klinik, susternya itu harus diakomodasi. Nah, itu kita tadi lihat petanya semuanya itu sehingga nanti hunian yang dikembangkan itu tidak hanya ASN,TNI, Polri, tapi juga yang untuk masyarakat seperti itu,” terang Bambang.
Diprediksi pada 2024 mendatang, Bambang melanjutkan, penduduk IKN sebanyak 200.000 jiwa. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari warga lokal, pekerja, dan pendatang dari luar IKN. Bambang menyebut 200.000 jiwa itu akan disebut sebagai warga IKN pada 2024.
“Kira-kira 200.000-an penduduknya ya. Penduduknya itu di 2024 itu kira-kira 200.000-an. Itu termasuk yang penduduk lokal, pekerja, kemudian yang pendatang tadi,” ujar Bambang.
Bambang menerangkan, populasi warga di IKN menjadi hal yang penting lantaran berkaitan dengan investor. Populasi yang ideal mampu memikat para investor untuk datang ke IKN.
“Artinya kita akan membentuk satu populasi yang cukup untuk investor untuk berusaha lah,” ujar Bambang.
Disadur dari kompas.com