Para developer properti tampak semakin menggebu merilis produk hunian baru mereka di kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD). Hal ini menyusul serangkaian proyek kawasan TOD yang sedang digarap oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Namun, apa sih sebetulnya keuntungan memiliki rumah di kawasan TOD?
Menjawab pertanyaan tersebut, Bambang Ekajaya selaku Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) menjelaskan bahwa rumah di kawasan TOD menawarkan kemudahan transportasi.
“Sesuai namanya, menonjolkan kemudahan transportasi dari dan ke apartemen,” terang Bambang kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).
Pada dasarnya adalah membangun hunian yang lengkap dengan sarana transportasi terpadu. Dengan begitu penghuni kawasan TOD tak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi yang mana akan lebih efisien secara waktu dan biaya. Meski begitu, saat ini diketahui terdapat beberapa kendala dalam pembangunan hunian di kawasan TOD.
“Tantangan utama tentu mendapatkan area pengembangan yang dilalui sarana transportasi massal, baik MRT, Light Rail Transit (LRT) maupun busway,” imbuh Bambang.
Pada umumnya pembangunan hunian di kawasan TOD dilakukan di pengembangan area sekitar terminal, stasiun, halte atau fasilitas umum lain, Bambang menjelaskan.
Sebagai contoh di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, bangunan bawah merupakan pasar sedangkan bangunan atas merupakan rumah susun (rusun). Lokasinya pun berada tepat di depan terminal TransJakarta yang bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas penghuni.
Disadur dari kompas.com