9 Wilayah dengan Harga Tanah dan Properti Paling Mahal Se-Indonesia

Properti di Indonesia cenderung mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun, baik untuk tanah maupun bangunan. Perkembangan ekonomi di suatu wilayah berkontribusi terhadap kenaikan harga tanah di tempat tersebut, khususnya di kota-kota besar yang pertumbuhan ekonominya pesat.

Wilayah-wilayah ini menjadi pusat kegiatan bisnis dan perdagangan yang membuat banyak orang tertarik untuk memiliki properti di sana, sehingga harga tanah menjadi semakin mahal. 

Pertanyaannya, mana saja sih wilayah Indonesia dengan harga tanah dan properti termahal? Untuk lebih jelasnya, cek ulasan berikut ini! 

1. Jakarta 

Mengutip dari Bisnis, harga tanah paling mahal berada di wilayah DKI Jakarta yang tembus angka Rp50 juta per meter persegi, terutama yang berada di Central Business District (CBD) Jakarta, seperti Senayan, Kebon Melati, dan Menteng.  

Angka tersebut didapat dari peta sebaran nilai bidang tanah yang digunakan untuk membangun rumah yang dipublikasikan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN).

2. Bogor – Jalan Pajajaran dan Protokoler

NJOP mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan dari sebelumnya hanya sebesar Rp4 juta hingga Rp5 juta per meter persegi, kini menjadi Rp6,8 juta per meter persegi. Peningkatan NJOP merepresentasikan nilai tanah di wilayah tersebut.

3. Bojongsari

Bojongsari merupakan salah satu daerah perbatasan Depok dan Pamulang yang memiliki harga jual dengan kenaikan paling. Harga bangunannya berada di range harga Rp11juta per meter persegi untuk rumah baru,.

4. Tangerang – Serpong

Saat ini harga tanah di wilayah Serpong mencapai Rp40 juta per meter. Kawasan ini menjadi mahal lantaran dikembangkan oleh pengembang besar seperti BSD. 

Tak hanya itu, Serpong juga dikenal sebagai salah satu kawasan elit di Tangerang dengan fasilitas yang komplit, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, universitas, rumah sakit, dan lain sebagainya.

5. Kota Bekasi – Jalan Ahmad Yani

Peningkatan NJOP paling tinggi terjadi di kawasan perdagangan dan pusat perekonomian, terutama di Jalan Ahmad Yani yang semula sebesar Rp 10 juta per meter persegi pada 2018 kini naik menjadi Rp12,6 juta per meter persegi.

6. Surabaya

Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini berperan sebagai pusat perekonomian. Tak sedikit perusahaan besar yang membuka cabang di Surabaya dan membuat daerah ini menjadi semakin berkembang. 

Kondisi inilah yang akhirnya membuat  harga tanah dan properti di kota ini meningkat, khususnya di kawasan-kawasan strategis seperti Gubeng, Tunjungan, dan Pemuda.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang pesat, tingginya permintaan untuk memiliki properti di kota ini, serta proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di kota ini juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga tanah di Surabaya.

7. Bali

Mengutip dari berbagai sumber, Bali merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di dunia. Pulau ini menjadi pusat kegiatan bisnis dan investasi yang menarik minat banyak orang untuk memiliki properti di sana. 

Harga tanah dan properti di Bali pun sangat tinggi, khususnya di daerah-daerah yang tak jauh dari pantai dan tempat-tempat wisata. Di Seminyak misalnya, terdapat villa yang memiliki luas lahan 320 meter per segi dibanderol dengan harga Rp11 miliar. 

Sejumlah kabupaten lain di Bali seperti Gianyar, Jembrana,  Tabanan, hingga Buleleng pun kini juga sudah mulai menunjukkan pertumbuhan harga properti.

8. Kalimatan

Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membuat Kalimantan mengalami peningkatan harga tanah yang signifikan. Mengutip dari situs jual beli properti, Melansir dari situs jual beli properti, harganya mencapai Rp2 juta meter per segi dengan luas tanah 17.526 meter per segi dengan akses jalan propinsi Balikpapan Panajam.

9. Makassar

Mengutip dari Lamudi, Makassar merupakan wilayah yang tak memiliki harga properti yang murah, Di mana, harganya bisa tembus Rp25 juta per meter persegi. Harga ini ditentukan berdasarkan lokasi dan akses yang dapat ditempuh. Makin dekat dengan pusat kota, makin tinggi harga lahan tersebut. 

Sedangkan untuk radius  6-7 kilometer, harga tanah dibanderol Rp2 jutaan per meter. Biasanya rumah yang dibangun dengan harga tersebut adalah untuk menengah ke atas

Disadur dari bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *